Haruskah

1890 Words

Kini mereka sudah sampai di tempat makan kaki lima. Sebuah tempat makan yang menyediakan makanan dengan porsi kecil yang dibungkus daun pisang. "Kita mau makan apa di sini, Ray?" Tanya Aurel. "Ini namanya angkringan. Di sini makanannya memang sederhana tapi enak banget." Rayyan mengambil satu bungkusan daun pisang lalu dia buka. Semuanya tak lepas dari perhatian netra biru yang menatapnya. "Ini namanya nasi kucing. Enak. Coba deh." Aurel menatap heran nasi dengan porsi kecil di hadapannya. Dan hal yang membuatnya aneh adalah ikan berukuran kecil di bagian tengah nasi yang dibumbu merah. Mungkin bumbu sambal menurutnya. "Ini apa?" Tanya Aurel menunjukkan ikan kecil yang mengintip di antara kumpulan nasi putih. "Itu ikan." "Iya aku tau ini ikan. Tapi ini ikan apa? Kecil banget. Bayi

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD