Apa maunya?

1431 Words

Prov Rayyan Aku benar-benar tak tega melihat Aurel yang tersiksa. Tak hanya dia. Aku pun tersiksa karena rasa sakit yang menjerat inti tubuh yang bergejolak. Rasanya ingin sekali segera menumpahkan lahar dalam rahimnya. Tapi aku tak mungkin melakukannya. Aku harus bisa menahan diri. "Aku akan menolong mu agar bisa lepas dari pengaruh afrosidiac, bersabarlah." Ucapku kemudian berlari keluar untuk mencari es batu. Dan beruntung di pantry hotel menyediakan es batu dalam bentuk bongkahan. Dan aku memesan satu bongkah berukuran besar untuk di antar ke kamar kami. Aku kembali mengayunkan kaki, berusaha mengabaikan rasa sakit di setiap otot kakiku. Secepat mungkin agar bisa kembali ke kamar. Kulihat Aurel semakin tersiksa, tubuhnya bergetar menahan gejolak birahi yang nyata, hingga permukaan k

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD