"Suka deh lihat ekspresi kamu, polos banget." Wanita itu menatap Rayyan.
"Ukhuk... Ukhuk... Ukhuk..." Lagi-lagi Rayyan tersedak karena ucapan wanita itu. Sungguh Rayyan merasa bersalah pada istrinya karena ada wanita lain yang menyukai dirinya. Salahkan saja wajahnya yang terlalu tampan, bahkan dalam kondisi berkaca mata tebal, berkumis tipis, bertompel kecil di bagian dagu dan rambut ikal. Nyatanya aura tampan itu masih saja terpancar.
"Tuh kan lagi-lagi kamu keselek. Hati-hati dong makannya...," ucap Cintya memberikan minuman pada Rayyan. Rayyan pun segera merampas minumannya.
"Saya bisa sendiri. Maaf dan terima kasih," ucap Rayyan sedikit ketus tapi malah membuat wanita yang makan bersamanya tersenyum.
"Kamu tuh lucu banget sih? Baru pertama kali ya dideketin cewek?" Tanya wanita i
