CHAPTER 2

1292 Words
Aril mendatangi perusahaan Sean. Berniat mengajaknya nongkrong sepulang kerja. Lucas sibuk diluar negeri, Reyhan juga demikian. Jadi, hanya Sean kini yang bisa ia mintai teman nongkrong. “Sean.” “Lo ngapain disini?” tanya Sean terkejut yang melihat Aril tiba-tiba sudah masuk ke ruangannya. Aril tertawa. Ia lalu duduk di depan Sean. Melihat Sean sibuk dengan berkas berkasnya ia berusaha mengintip. “Lo nggak punya kerjaan ya, sampai datang ke kantor gue tiap hari?” sindir Sean. Pasalnya Aril hampir tiap hari selalu ke kantornya. “Ya.. Gitu! Lo ngapain sih?” Tanya Aril kesal karena Sean mencuekinya. Sean menunjukan berkas berkas yang berisi penerimaan pegawai baru. “Emang Wakil Direktur juga ngurusin karyawan baru?” Tanya Aril. Sean menggeleng. “Nggak.. Gue nyari punyanya Rasya.” Aril berdebar mendengarnya. “Rasya.. Mantan lo itu?” tanya Aril memastikannya. Sean menganguk. Tak lama ia menemukan berkas lamaran punya Rasya. Aril langsung merebut berkas tersebut. Aril memeriksanya. Dan benar itu berkas milik Rasya. “Biar dia kerja di perusahaan gue.” Kata Aril langsung berjalan keluar cepat. Sean terpengarah, mulutnya sampai terbuka saking kagetnya. “Ril.. Bisa di ajar Rasya gua!!” Teriak Sean. Aril tak peduli. Hampir 5 tahun ia tak bertemu perempuan itu. 5 tahun Aril selalu bermimpi buruk karena merasa bersalah kepada Rasya. **** Malam itu, Aril menemani Sean yang mabuk gara-gara sahabatnya yang pergi meninggalakannya tanpa berkata apa pun. Bukan hanya Aril malam itu, disana ada Lucas dan Darrell. Darrell lebih memilih pulang duluan. Jadi, hanya ada dia dan Lucas yang menunggui Sean yang sedang menangis galau. Aril ikut meminum alkohol milik Sean ketika Lucas meminumnya santai. “Jangan minum!! Ngurusin satu orang mabuk udah nyusahin!!” Larang Lucas. Aril tak peduli ia tetap meminumnya. Ia hanya ingin minum sedikit. Karena ia memang tak kuat minum. Tapi, baru seteguk Aril memegangi kepalanya yang mulai pusing. Ia tak mengira jika alkohol yang diminum Sean sangat kuat. “Gue bilang juga apa..” Desah Lucas yang melihat Aril. Aril lupa jika Lucas memang kuat minum. Aril berusaha tetap fokus. Tapi, pandangan matanya kabur lalu jatuh ke arah seorang perempuan yang sedang jalan dengan laki-laki paruh baya. Mungkin laki-laki itu seusia ayahnya. Aril mengenal perempuan itu, Rasya. Rasya Agnia Sanjaya. Aril tersenyum sinis. Ia lalu berjalan menghampiri perempuan itu. Aril memegang tangan Rasya erat. “Cewek Simpenan... Jalan sama OM-OM ya.” Ejek Aril dengan tersenyum. Rasya terkejut melihat Aril. Ia mencium bau alkohol dari mulut Aril. Rasya mengibaskan tangannya. Pura-pura tak mengenal Aril. “Murahan!!” Lanjut Aril. “Kamu kenal sama orang itu?” “Nggak Om!” Jawab Rasya cepat. “Oh.. Nggak mau ngaku? Emang dibayar berapa?” Tanya Aril kesal. Ia menggenggam tangannya Kembali. “Lo mabuk.. Sana pergi!!” Usir Rasya. “Tolong lepasin!!” Kata pria itu yang menarik tangan Rasya. Aril marah melihat orang itu menyentuh Rasya. Ia langsung menerjangnya dan membanting laki-laki itu. Brakk... “Gue bilang juga apa b*****t!!” Kaget Lucas yang melihat Aril membanting seorang pria paruh baya. “Kyya....” Teriak Rasya. Badannya gemetar ketakutan. Lucas langsung berlari menghampiri Aril. Selama ini ia tak pernah melihat Aril mabuk. Jika ia tau Aril mabuk akan seperti ini, ia akan melarang Aril waktu minum tadi. Lucas membantu berdiri seorang pria paruhbaya. Ia menarik Rasya dari genggaman Aril menyembunyikannya di belakangnya. Bug.. Aril memukul Lucas tepat di pipi kananya. Ia lalu menarik kaos Lucas. “Minggir!!” Teriaknya yang langsung mendorong Lucas kesamping. Ia menatap Rasya tajam, Rasya sendiri gemetar ketakutan melihat Aril. Ia tak menyangka jika Aril akan terlihat semenakutkan ini. “Lo takut sama gue??” Tanya Aril. “Lo takut sama gue tapi, sama dia nggak takut??” Teriak Aril. “Murahan emang beda ya.. Dasar p*****r!!!” Maki Sean. Plak... Aril melihat Rasya yang menatapnya marah. Ia memegang pipinya yang merah. Ia langsung menarik membawa Rasya masuk kedalam mobilnya. “Turunin gue Rill!!“ Teriak Rasya. Aril tak peduli. Ia mengemudikan mobilnya membawa Rasya ke Apartemennya. Rasya berusaha memberontak dengan berteriak. Tapi, Aril langsung menggendongnya. Orang-orang yang melihatnya, mereka tak berfikir jika Rasya akan mendapat kekerasan. Mereka fikir Rasya dan Aril hanyalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Bug... Aril melempar Rasya di atas di tempat tidurnya. Rasya benar-benar takut kali ini melihat Aril. “Lo dibayar berapa?” Tanya Aril kesal menatap Rasya. “Lo dibayar berapa sama orang orang itu?” Teriak Aril. Aril marah. Ia tak suka Rasya harus bekerja seperti itu. Terlebih sekarang Rasya menangis melihatnya. Ia tak suka. Benar-benar tak suka. Aril langsung mengambil dompet. Ia melemparkan uang pecahan ratusan ribu dan melemparkannya kebadan Rasya. “Jangan Nangis!! Gue bayar, gue bayar 10X dari orang orang itu!!” Kata Aril frustasi. Ia melemparkan kartu kredit, dan Atmnya. Ada beberapa lembar cek. Ia melemparkannya kepada Rasya. “Lo bisa tulis semau lo!!!” Kata Aril yang langsung mendekati Rasya. Aril menghapus air mata Rasya. “Jangan Nangis!” Suruh Aril. Ia lalu mencium bibir Rasya lembut. Sangat lembut, Rasya segera mendorong Aril. Hampir saja ia terbuai dengan sentuhan Aril. Tidak dengan Aril, ia menjadi marah karena penolakan Rasya. Ia harus membayar berapa agar Rasya mau dengannya, ia harus membayar berapa?? Jika Rasya tak mau cara lembut. Oke.. Dia akan menggunakan cara Kasar. Aril mendorong Rasya dan menindihnya. Menciumnya kasar. Tangannya sendiri meremas gundukan milik Rasya. “b******k!! Ibliss!! Anjing!!” Maki Rasya. Aril tak peduli. Ia melepaskan kaosnya dan melemparnya dan merobek baju Rasya. “b******k!! Lepasin Gue!!” Maki Rasya sembari memukul Aril. “Call me Sweetheart!!” Bisik Aril. “Akh.. b******k!! Lo b******k Ril!!” ****❤**** Aril merasakan pusing dikepalanya. Ia memegangi kepalanya, harusnya ia tak minum alkohol milik Sean. Ia bangkit dari tidurnya. Indra pengelihatannya mulai menyesuaikan cahaya sekitar. Kamar, kamar Apartemennya. “s**t!! You Still Virgin??” Aril langsung membelalakan matanya mengingat sesuatu yang seharusnya tak ada. Apa tadi... “Aril.. Lo akh.. b******k!” Aril memegang kepalanya. Apa yang ia lakukan semalam. Ia tidak mungkin tidur dengan seseorang kan?? Aril melihat dirinya sendiri. Tidak ada kaos yang melekat di badannya. Ia melihat ke sekitar kamarnya, sangat berantakan. Aril berdebar. Apa yang ia lakukan semalam. “Call me Sweetheart” Aril menggeleng kuat-kuat. Ketika ingatan ingatan mulai muncul di permukaan. Nggak mungkin. Nggak mungkin!! Dengan siapa ia melakukannya. “Dasar murahan!!” “pliss.. Jangan begini... Sakit Rill!” Aril berdebar semakin keras... Ia melihat kesamping. Dan segera menutup mulutnya agar tak berteriak. Aril mendekatinya. Berusaha melihat wajahnya. Deg... “Rasya!!” Seru Aril. Rasya.. Rasya... Aril tak bisa berkata apa-apa. Ia memperkosa Rasya?? Aril menggeleng kuat-kuat. Pasti cuma mimpi. Plak... Aril menampar wajahnya sendiri. Shit.. Sakit!! Ia menyentuhnya karena terasa sakit. Ia melihat kesamping dan “Astagh..” Aril terkejut, Rasya menatapnya dengan tajam kini. Aril tak mampu melanjutkan perkataannya. Rasya menatapnya benci. Bahkan Aril merasa hanya dengan tatapannya saja Aril akan terkuliti. Ia langsung turun memakai celananya dan keluar dari kamar. Arill cemas.. Ia membenturkan kepalanya ke tembok. Sialan.. Brengsek.. Apa yang ia lakukan semalam. Ceklik.. Aril menatap pintu kamarnya yang terbuka. Ia melihat Rasya takut yang berdiri di depan pintu kamarnya mengenakan hodie hitam miliknya. Aril ingat, ia merobek dress yang dikenakan Rasya semalam. “Gue- Gue... Bakal ganti dress lo!!” Kata Aril pelan. Jebrakk... Aril terlonjak kaget ketika Rasya masuk kembali ke kamarnya dan membanting pintu tersebut keras. Tak lama Rasya keluar menatapnya bengis dengan memegang uang atm dan cek yang ia lemparkan semalam. Rasya melemparkan uang atm dan cek tersebut kemuka Aril. “Brengsek..” Maki Rasya sembari terisak. Aril berdebar melihatnya. Ia ingin menghapus airmata Rasya yang jatuh. Tapi, ia tak punya keberanian seperti itu. Aril menatap kepergian Rasya. Ia bingung. Apa yang harus ia lakukan. g****k!! Harusnya ia minta maaf. Bukan malah berkata ia akan mengganti Dress Rasya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD