1

1052 Words
Jam menunjukan pukul 5 pagi. Tapi sudah terdengar suara bising di bagian dapur Red Moon Pack karena ulah para Pelayan yang tengah sibuk mempersiapkan sarapan untuk para Anggota Pack lainnya. Lizzy baru saja selesai sehabis mandi pagi. Ia terlambat bangun, karena semalam ia sama sekali tak bisa tidur. Saat ini, Ia tengah menatap pantulan dirinya di cermin. Lizzy mulai menyisir rambut halus panjangnya. Lalu mencepol rapi rambut panjang-nya tersebut. Tangan mungilnya terulur merapikan pakaian Pelayannya. Setelah dirasa cukup, dengan sesegera mungkin wanita bertubuh kecil, kulit putih seputih mayat, dan tatapan mata sayu itu melenggang pergi ke dapur untuk memulai pekerjaannya sebagai Pelayan di Red Moon Pack menggantikan ibunya yang tewas saat ia kecil dulu. Red Moon Pack adalah Pack terbesar dan terkuat di dataran Eropa. Red Moon Pack dipimpin oleh Alpha Jackson. Tapi tak lama lagi posisi tersebut akan berganti ketangan putra semata wayangnya. Luca, putra semata wayang dari Alpha Jackson Dan Luna Melodi. Setelah sampai di dapur Pack, Wanita itu sudah di hadiahi tatapan sinis dari para Pelayan lainnya. Hal itu membuat Lizzy hanya bisa menunduk lesu. "Ckck, anak tidak tau di untung. Mengapa jam segini kau baru bangun? Kau terlambat!" Murka Marie, si kepala Pelayan yang bertingkah seolah Luna di Pack ini. "Kau itu hanya seorang Pelayan! tapi kelakuanmu sudah seperti selayaknya Luna di Pack ini" Lanjutnya seraya menatap Lizzy dengan tatapan rendah dan sinis? Padahal, Marie lah yang bersikap seolah seorang Luna disini, yang sering memerintah pelayan lainnya seenak dirinya. Dan apa yang dia lakukan? heh, hanya memantau, menyuruh, dan marah marah kepada Pelayan yang tidak bekerja dengan benar. Dan busuknya, ia akan berpura-pura bekerja jika didepan para anggota Pack yang memiliki jabatan yang tinggi. Ck, dasar! -Lizzy Pov- "Kitakan memang calon Luna disini. Ah! Andai saja Luca mau mengakui kita sebagai Luna di Pack ini. Pasti tidak akan ada yang berani untuk merendahkan kita." Ucap Jeslyn, SheWolf milik-ku dengan nada yang terdengar jengkel. Sikapnya yang berbanding terbalik 180° denganku, dia tipikal yang terlalu percaya diri dan ya, aku akui dia Sedikit agak m***m. "Sudahlah! Itu hanya akan menjadi khayalan kita saja. Luca tidak akan mengakui kita. Kau terlalu percaya diri" Balasku santai menggapinya. Aku mendengar Jeslyn berdecak kesal. Saat ia akan membalas perkataan ku, saay itu juga aku memutuskan Mind-Link-ku dengan nya. Ini bukan saat yang tepat untuk bertengkar dengan-nya. "Maaf aku terlambat bangun. Karena semalam aku tidak bisa tertidur" Jawabku jujur. Aku memang tidak bisa tertidur tadi malam. "Apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku kembali, aku bingung apa yang harus aku lakukan. Karena saat aku sampai, pekerjaan dapur yang sudah terlihat hampir selesai. "Memangnya aku peduli, kau bisa tidur ataupun tidak? Dasar pemalas! Sekarang kau sajikan saja makanan yang sudah siap di meja makan. Lakukanlah dengan cepat sebelum para anggota Pack lainnya bangun. Aku tidak mau kena amarah hanya karena ulah mu itu!" Perintahnya sambil menunjuk kearah makanan yang sudah siap untuk disantap. Lagi-lagi aku yang di salahkan. Aku mengangguk tanda aku mengerti. Dengan segera kususun rapih makanan yang sudah siap untuk dajikan untuk para Anggota Pack di meja makan. Marie adalah ketua Pelayan di Pack ini menggantikan ibuku. Ibuku meninggal karena penyerangan sadis yang di lakukan para Rogue. Huh! Aku jadi rindu dengan ibuku. karena itu pula aku mendapat kesempatan untuk menggantikan posisi ibuku sebagai Pelayan. Ingat hanya sebagai pelayan, bukan sebagai ketua Pelayan karena aku belum memiliki pengalaman apapun. "Hei gadis bodoh! Cepat kau bangunkan Tuan Luca dan Nona Casey. Bilang padanya, kalau semua Anggota Pack tengah menunggu kehadirannya untuk sarapan bersama" Perintah Marie yang berhasil menyadarkan-ku dari lamunan-ku. Aku mulai mengalihkan pandanganku menatap sekelilingku. Ternyata benar, sudah banyak para anggota Pack yang tengah bersiap untuk menyantap sarapan mereka. Huft! Selama itu kah aku melamun?! Setelah mendapat perintah dari si kepala pelayan untuk membangunkan Alpha Luca dan Casey, tanpa babibu lagi aku mulai melangkahkan kakiku menuju lantai 2 untuk membangunkan Alpha Luca dan Casey. Ya! Kamar mereka memang bersebelahan, tak apa lah! Setidaknya aku tidak perlu waktu lama untuk membangunkan mereka. Oh iya! Mengenai Casey, Casey adalah teman masa kecil Tuan Luca. Dari kecil sampai sekarang mereka selalu bersama. Pantas saja mereka saling mencintai, aku sangat iri akan hal itu. Jangankan mendapat cinta dari Luca, mendapatkan status sebagai Luna-nya saja tidak pernah aku dapatkan, malang sekali diriku. Casey sudah tidak memiliki siapapun saat ini orang-tuanya tewas mengenaskan karena serangan para Rogue. Begitu juga dengan Matenya. Dan orang tua Luca-lah yang menemukan Casey dan membawanya tinggal di Pack ini. Selama aku melangkah menuju kamar Luca, selama itu juga jantung ku berdetak tak karuan membayangkan wajah Alpha Luca saat baru bangun tidur dan bagaimana kalau dia half naked? Oh! Moon Goddes! pasti wajahku sudah memerah hanya karena membayangkan hal tersebut. "Ternyata kau juga memiliki pikiran m***m ya Liz." Ucap Jeslyn sembari cekikikan. "Diamlah kau! Memangnya kau tidak mau melihatnya" Balasku telak. "Tentu saja aku mau bodoh. Bagaimana jika aku ambil alih dirimu?" "Jangan! Kau pikir aku tidak tau apa yang akan kau lakukan?! dasar Serigala mesum." "Memangnya kau tidak me-" Belum sempat jeslyn melanjutkan perkataanya aku sudah memutuskan Mind-Link-ku. Dasar serigala m***m, menyebalkan. aku berinisiatif untuk membangunkan Alpha Luca terlebih dahulu baru setelah itu aku akan membangunkan Casey. Setelah sampai dilantai 2 aku mulai berjalan menuju kamar Alpha Luca yang berada di paling ujung lorong lantai 2. Tak lupa, aku memasang wajah ceria dengan senyum mengembang di wajahku. Setelah sampai, ku ketuk ringan pintu ber-cat cokelat tersebut. Tok...tok... "Tuan! Bangunlah! Semua Anggota Pack sudah menunggu anda untuk sarapan bersama" Panggilku. Tapi tak ada jawaban atau sahutan yang berarti. Aku menghela nafas pelan. "Yasudah, Langsung masuk saja." Perintah Jeslyn wolf-ku. "Kau gila, Itu tidaklah sopan bodoh" Tolakku. "Ck... Langsung masuk saja. Kan tadi kau bilang, kau ingin melihatnya half-naked" Sahut Jeslyn dengan selingan ejekan. "Tetap saja. Itu tidaklah sopan. Bagaimana jika nanti kita dihukum?" "Bilang saja. Kau sudah berulang kali mengetuknya, tapi tidak ada balasan ataupun sahutan. Begitu saja kok repot!" "Tapi-" "Atau aku ambil alih tubuhmu" Rajuknya "Baiklah..." Akhirnya, dengan terpaksa aku mengalah dengannya. Lebih baik mengalah daripada hal yang buruk terjadi kalau dia mengambil alih tubuhku. Dengan perlahan, aku menyentuh knop pintu, memutarnya, dan mendorongnya pelan agar terbuka agar tidak menimbulkan suara apapun. "Astaga!" Pekikku setelah pintu berhasil terbuka dengan sempurna. Reflex aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Dan menyesali keputusanku mengikuti usul SheWolf bodoh itu untuk membuka dan masuk kekamar Alpha. TBC go Follow @aliens.bae93
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD