BAB22

1010 Words

Kening Jaxton berkerut saat mendapati balasan dari Anas. Dengan cepat dia memilih untuk menghubungi Anas. Nada panggilan ke tiga, Jaxton akhirnya mendengar suara Anas di ujung sana. "Ada apa denganmu?" tanya Jaxton. Terdengar sekali suara kekhawatarin dari dirinya. Anas masih berdiam. "Hallo Anas. Apa kau bisa mendengar suaraku?" Jaxton memastikan. Tidak ada jawaban yang di terima Jaxton. Tak lama suara tangisan dari |Anas yang di dengar olehnya. "Kau menangis? jangan membuatku takut, Nas. Ada apa denganmu? apa mama tiri dan adik tirimu menyiksamu?" Suara kesedihan Anas terus yang terdengar di balik benda pipih itu. Jaxton memutus sambungan panggilannya. Buru-buru dia berjalan menuju kamar mandi dan bersih-bersih. Seusai mandi, Jaxton langsung saja mengambil lipatan pakaiannya. Denga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD