BAB23

1028 Words

"Kenapa masih saja menatapku? tutup matamu dan segera tidur," kata Jaxton lagi. "Aku hanya ingin menatap wajahmu, Jax." "Apa kau sudah tidak takut lagi denganku?" tanya Jaxton dengan senyum manisnya. Anas menggeleng kepalanya. "Tidak. Aku akan belajar mencintaimu sebagai kekasihku," kata Anas pelan. Kedua sudut bibir pria itu tertarik. 'Akhirnya ... ada harapan dari perasaanku selama ini. Anas akhirnya membuka hatinya untukku.' "Kau serius?" tanya Jaxton seraya menyingkap sulur anak rambut Anas. Anas mengangguk pelan dengan senyum tipis dari kedua sudut bibirnya. "Aku ... serius Jax. Aku akan mencoba bergantung padamu." Jaxton merebahkan tubuhnya di samping Anas. Memiringkan posisi tubuhnya dan menarik tubuhnya dalam dekapan Jaxton. Anas, dia tidak menolak sedikitpun. Tangan J

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD