BAB19

1057 Words

“Lo pulang sama gue kan, Na?” tanya Denada seteleh merapikan alat kantor yang berserakan di atas kubikelnya. “Iya dong Nas. Lo gak keberatan kan?” tanya Anas balik. “Ya pasti enggaklah.” saut Mark. Dahi Denada mengerut. “Kenapa lo yang jawab?” Mark tersenyum senang. “Gue bantu aja. Gitu aja, lo uda protes.” Mark bersiap untuk berdiri. “Eee … mau ke mana? kita belum siap loh?” panggil Denada. Anas tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Keduanya kalau sudah ketemu dan saling saut-menyaut, terkadang membuat hiburan untuk Anas. “Astaga, gue lupa nih. Ya udah dech, buruan. Geu tunggu besok,” balas Mark sesuka hati. “Sekaranggggg bakso! masa iya besok.” “Uda dech Nad  buruan. Lo sih kelamaan,” saut Anas yang juga sudah selesi. “Bentar! lipstick gue belum benar ini,” kata Denada dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD