Jaxton membawa tubuh Anas ke arah di mana mobilnya diparkirkan. Setibanya di depan pintu mobil, langsung saja tangan kekarnya menarik handle pintu. "Pak," "Masuk," perintah Jaxton lembut. "Tapi, Pak." kedua mata Anas tampak gusar. Jaxton menarik nafasnya sejenak dengan menatap Anas menggemaskan. Tangan kanannya terangkat dan meletakkannya ke atas puncak kepala Anas sebagai pelindung agar kepalanya tidak terbentur. "Saya katakan masuk," perintah Jaxton lagi dengan sedikit mendorong tubuh Anas dengan sopan, agar Anas bisa duduk sempurna di jok depan. Tubuh Anas menegang, tat kala Jaxton menarik sabuk pengaman dan langsung memasang ke pengkaitnya. Anas merasakan aura maskulin Jaxton yang meringkuk masuk ke dalam indera penciumannya. Bau tubuh dari parfume yang di gunakan Jax

