BAB29

1030 Words

"Anas," suara papa terdengar saat Anas hendak berlalu dari ruang tamu. Anas menoleh ke arahnya. "Iya Pa ...," katanya dengan berjalan mendekat ke Anas. Papa Ardian yang sedang duduk di atas kursi yang terbuat dari rotan, ingin ngobrol dengan Anas sebentar. "Apa Anas bahagia?" tanya Papa Ardian. Sesaat setelah Anas duduk di atas sofa. Kedua sudut bibirnya tertarik. "Tentu saja Pa. Jaxton sangat baik dalam perilaku," kata Anas dengan lembut. "Terlihat dari wajahmu. Papa menjadi lega, melihatmu mendapatkan pria yang tepat. Papa berharap, Anas bisa lebih berbahagia nantinya," ucap Papa Ardian dengan sangat lembut. Anas beraanjak dari duduknya dan mendekati Papanya. Kemudian duduk di depan sang papa, dengan menggengam kulit lengan tangannya yang tampak sayu. "Pa ..., kebahagiaan Anas i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD