BAB11

1027 Words

"Bisa Nona?" tanya si Mba pekerja mengagetkan Anas. Wajah pucat Anas terangkat sekilas ke si Mba pekerja. "Gak bisa Mba. Tolong dong Mba bantui," Anas mengulurkan jarinya ke arah si Mba. Si Mba staff mencoba, tapi tetap sama. Cincin itu seakan tidak ingin lepas dari jari manis Anas. Dengan menahan perih di jari manisnya, bekas tarik menarik yang tidak membuahkan hasil, tubuh Anas tiba-tiba terguncang. "Selamat siang Tuan." sapa Staff di depan Anas dengan gugup. "Siang Mba, bagaimana pes—" Mata Jaxton menangkap wajah Anas. Kedua manik mata Jaxton di buat bingung. "Kau?" tanya Jaxton sambil perlahan mengubah pandangannya ke arah jari Anas. "Bukankah itu?" tanya Jaxton menatap cincin dan ke wajah Anas yang sudah memucat di campur keringat dingin. "Iya Tuan, maaf. Salah saya sih tad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD