BAB10

904 Words

Matahari pagi telah naik ke tempat peraduannya. Awan pagi yang tampak cerah dengan hiasan-hiasan bias cahaya sang surya menemani pagi Anas. Tepat pukul 06:20, Anas memantapkan hatinya untuk mengais rezekinya, sebelum semangat paginya itu di patahkan oleh orang-orang yang tidak punya hati seperti Mama dan Adik tirinya. Semalaman Anas merasa sakit hati, tiba di rumah dengan rasa lelah, bukan kenyamanan yang dia dapatkan malahan makian dan sumpah serapah. Syukurnya Anas sudah terbiasa, tidak megambil pusing dengan ocehan mereka. Anas memilih untuk pergi ke kamar. Dan baiknya itu, Mbo Sari langsung mengantarkan makanan dan s**u hangat ke kamar Anas. "Sungguh aku berpikir, jalan hidup itu tidak harus  semulus jalan tol. Harus ada lubang dan batuan untuk mengajarkanku terbiasa  me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD