Kebahagiaan dan harapan

1053 Words
Sungguh sangat indah berumahtangga dengan penuh cinta seperti ini. Arsya bahkan tidak keberatan ketika Fauzan melarangnya bekerja hanya karna alasan tidak ingin sang istri lelah dan menyepakati untuk menunda momongan hanya agar mereka bisa merasai bulan madu lebih lama. Hari-hari mereka diisi dengan penuh cinta dan kasih sayang. Setelah setahun pernikahan mereka,,,, "Sayang, kenapa aku belum boleh mengandung? Apakah kamu tidak ingin memiliki anak dariku?" Tanya Arsya masih dalam pelukan sang suami tercinta. " Oh sayang bukan begitu aku hanya ingin merasakan berdua denganmu lebih lama merasai kebahagiaan ini. Aku selalu menganggap kita berbulan madu tanpa ada yang mengganggu. Bayangkan bagaimana kita bisa bermesraan nantinya jika nanti ada anak diantara kita". Deg.. Kenapa Arsya merasa sangat sakit mendengarnya, meski jujur ia bahagia ketika fauzan berucap ingin merasai kebahagiaan berdua lebih lama. Entahlah Arsya merasa sungguh bingung saat ini. Disaat semua keluarganya dan keluarga suaminya menanyakan tentang kehadiran buah hati mereka. Disaat yang sama suami tercinta melarangnya memiliki buah hati karna takut mengganggu kebersamaannya dengan Arsya. Arsya akhirnya tersenyum meski ada satu yang mengganjal dihatinya entah apa itu. Ketika pagi menyapa, kegiatan indah mereka selalu menjadi bahan pujian tetangga disekitar rumah mereka.  Waktu beranjak, saat Fauzan sudah berlalu dengan minivan kesayangan mereka untuk berjuang mencari nafkah, Arsya memulai kegiatannya dengan membeli sayur didepan rumah. " Mba Arsya seneng banget deh liatnya sama Mas Fauzan adem ayem gimana gitu" Kata Bu Mira tetangga samping rumah Arsya. Arsya tersenyum malu " Iya Mba, mboh ya dipercepat punya momongan, biar Mas Fauzannya benar-benar gak berpaling" Kata Bu Santi yang berhasil mendapat sikutan dari Bu Mia dengan wajah sungkan. 'Kenapa susah sekali untuk tersenyum' batin Arsya sambil tersenyum terpaksa Bukannya dia tidak ingin memiliki momongan tapi Fauzan seolah belum berfikir sampai arah itu. ****** Dilain tempat dikantor Fauzan Hari ini jam 10.00 akan dilakukan rapat pembaharuan struktur jabatan diperusahaannya. Fauzan menjadi salah satu yang mendapatkan promosi menjadi manager marketing disana. Ya hari ini adalah rapat pembaharuan struktur jabatan sekaligus pengangkatan beberapa staf disana. Fauzan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Bagaimana tidak dia akan selangkah lebih maju dalam karirnya. Dan dia berjanji akan berusaha lebih giat untuk karirnya dan tentu saja untuk kehidupannya dengan sang istri tercinta kedepannya. Saat ini selepas jam kerja setelah mengirim pesan kepada sang istri dia sedang merayakan kenaikan jabatannya bersama rekan satu divisinya. Semua begitu antusias karna memang Fauzan tidak diragukan lagi untuk segala dedikasinya diperusahaan ini. Jam 22.00 Fauzan tiba kerumah memarkirkan mobil lalu memasuki rumahnya. Lampu rumah sudah mulai redup karna hanya beberapa lampu yang menyala seperti kebiasaan mereka selama ini. Sebelum sampai ke pintu kamar dia melihat sang istri tidur lelap disofa depan televisi yang masih menyala.  Dia tersenyum sambil menghampiri sang istri. Dibelainya rambut sang istri 'Sayang sepertinya kamu lelah menungguku sampai-sampai bukan kamu yang menonton televisi tapi televisi yang nonton kamu tidur' Fauza bergumam dan terkekeh Sungguh wajah damai istrinya saat ini adalah obat lelah untuknya. Dia beranjak mengangkat sang istri menuju kamar tidur mereka. Arsya hanya melenguh kecil saat Fauzan membaringkannya ditempat tidur. Setelah menyelimuti sang istri, Fauzan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lama Fauzan selesai dengan aktifitasnya dan merebahkan diri disamping sang istri. Dikecupnya kening sang istri tak lupa menciumi wajah Arsya. Arsya yang mendapatkan ciuman bertubi dari sang suami tidak terusik hanya menggeliat kecil yang membuat Fauzan tersenyum. Tak ingin mengganggu lebih lama, Fauzan menarik sang istri kedalam pelukannya hingga ia pun  turut terlelap. *********** Hari ini weekend, Arsya dan Fauzan sedang diruang keluarga nonton televisi. " Sayang, kemarin aku resmi menjadi manager diperusahaan " Kata Fauzan mengawali pembicaraan sembari memeluk sang istri dari samping " Benarkah mas?" Arsya mendongak menatap wajah sang suami dengan senyum indah menghiasi wajah cantiknya.  " Iya sayang, sekarang kamu menjadi seorang istri seorang manager " Jawab Fauzan terkekeh sambil mengusap pipi sang istri. " Karna ekonomi kita insya alloh ada peningkatan, maka mari kita mulai program untuk mendapat momongan " Fauzan menegakan tubuh sang istri sambil menatapnya penuh puja " Benarkah mas?, Benarkah aku sudah boleh mengandung? Aku sungguh senang mas. Nanti dirumah ini tidak akan sepi lagi. Akan ada teman untukku menunggumu pulang kerja " Arsya bicara dengan semangat dan berbinar. Fauzan menatapnya penuh kasih. Terselip rasa bersalah karna selama ini menunda momongan hanya karna dia ingin menikmati kebersamaannya bersama sang istri dan pula dia sangat ingin merencanakannya dengan matang tanpa memikirkan perasaan sang istri yang ternyata benar-benar menginginkan momongan. Fauzan mengeratkan pelukannya sambil menciumi pucuk kepala sang istri. Dia berniat dalam hati akan selalu membahagiakan istrinya. Hari itu Arsya tampak ceria dia benar-benar bahagia bahwa dia sudah diizinkan mengandung. Dia segera membuang semua pil penunda kehamilan yang dia simpan dilaci meja riasnya. Sungguh Arsya sangat bahagia. Arsya dan Fauzan menghabiskan akhir  minggu ini dirumah bercengkrama dan bermesraan selama hari sabtu dan minggu ini. ********* Hari senin tiba fauzan menjalani kegiatan seperti biasa bekerja.  Sedangkan Arsya dirumah sedang mempelajari dan membaca setiap artikel agar memudahkannya segera memiliki momongan. Dia sangat bersemangat hari ini. Arsya ingin menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. Hp yang dia pegang bergetar ketika ada panggilan masuk. Dia langsung tersenyum menjawab panggilan dari sang suami. " Ya mas? " Dia menjawab panvgilan dengan pertanyaan  " Sayang nanti sore siap-siap, kita akan ke Rumah sakit untuk bertemu dokter obgyn" disebrang sana Fauzan menyuruhnya untuk bersiap " Iya mas, tapi apakah tidak trrlalu kemalaman jika nanti sore sepulang mas kita berangkat? Apakah belum tutup praktek dokternya? " Arsya bertanya dengan polosnya " Hari ini aku pulang cepat sayang, dan aku sudah membuat janji temu untuk kita nanti sore" Jawab Fauzan dia tersenyum kecil mendengar pertanyaan istrinya. " Baiklah mas aku akan menunggumu nanti sore" Arsya tersenyum senang. " Baiklah jangan capek-capek ya, aku tutup telpinnya sebentar lagi akan ada meeting"  " Ya mas" " I love you sayang" Kata Fauzan sebelum menutup telponnya " I love you to mas " Jawab Arsya sambil tersenyum kemudian mereka mengakhiri obrolannya. ************ Sore harinya mereka sudah ada di ruangan dokter obgyn. Arsya sangat antusias dengan semua ini membuat Fauzan tersenyum turut bahagia dengan melihat senyum indah istri tercintanya ini. Dokter obgyn yang ternyata adalah sahabat Fauzan dan Arsya sejak SMP yakni Dokter Sarah sangat senang menyambut pasangan ini bagaimana tidak, Fauzan dan Arsya terkenal memiliki hubungan yang tidak pernah ada cela. Dan sekarang saat kedua sahabatnya ini berencana memiliki momongan dia mendukungnya dan berjanji akan memberikan pelayanan terbaik bagi keduanya.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD