Kediaman Edgar

1133 Words
Lynelle berdiri menatap sebuah mansion megah yang berada di kawasan Beverly Hills, L.A., California. Kawasan ini merupakan sebuah kawasan perumahan elite dengan kesan hijau yang alami. Banyak perumahan yang berada di blok ini didesain tanpa pagar. Jika pun ada yang menggunakan pagar, pagar tersebut lebih kepada sisi keindahan dari pada keamanan. Mungkin karena sistem keamanan di kawasan ini sangat baik sehingga orang-orangnya tak perlu memasang pagar yang menjulang tinggi. Namun, untuk mansion yang kini berada di depan Lynelle, merupakan mansion dengan pagar yang cukup tinggi dan memberikan kesan tertutup sehingga menghalangi akses dari dunia luar. Mansion ini terletak di ujung blok berbatasan dengan danau umum. Lynelle menahan nafas dan menguatkan mentalnya. Tiga bulan telah berlalu semenjak kesepakatan dirinya dengan Marta. Kini, di sinilah Lynelle sekarang. Jauh dari London, dan berada di L.A., Amerika, bersama tiga orang wanita lainnya. Limusin yang Lynelle tumpangi perlahan-lahan memasuki gerbang utama. Supir yang membawa mereka memasukkan sebuah kode tersendiri ke dalam sebuah alat kecil di pintu gerbang. Tak lama kemudian, akses masuk mansion terbuka dan membiarkan mereka semua memasuki kawasan dalam. Ada jalur mobil khusus untuk mereka lewati melalui taman luas yang didesain dengan sangat luar biasa. Bangunan utama mansion sangatlah besar. Bangunan dengan konsep Italia dan Yunani kuno. Tiang-tiang utama menopang bagian depan rumah dengan anggun. Banyak kamera-kamera CCTV dipasang di banyak titik. Sudut mata Lynelle menangkap setiap hal yang ada. Dia menyimpulkan keamanan mansion ini tidaklah main-main. Baik dari segi teknologi dan sumber daya manusianya sangatlah luar biasa. Terbukti banyak bodyguard dan security berpakaian khusus yang melakukan patroli pada sore hari ini. Saat ini baru saja memasuki musim semi. Taman utama mansion menunjukkan banyak bunga-bunga yang bersiap mekar. Memberikan keindahan yang sangat luar biasa. Limusin berhenti persis di depan pintu mansion. Mereka disambut oleh seorang lelaki berusia sekitar lima puluh tahunan dengan logat latin yang kental. Lynelle dan dua wanita lainnya segera turun dari limusin dan merapikan dress mereka masing-masing. "Mrs. Morrison, Mrs. Ling, Mrs. Oliveira. Selamat datang di mansion Tuan saya, Edgar Morris. Saya selaku kepala pelayan, Eduardo Silva, mewakili beliau untuk menyambut kalian semua. Silakan ikuti saya!" Lelaki berwajah latin dengan perawakan gagah meskipun berusia tua itu berjalan cepat menuju ruang dalam mansion. Lynelle melirik dua wanita. Mereka ternyata memiliki nama keluarga Ling dan Oliveira. Sebuah nama yang baru ia ketahui saat ini. Mereka semua dijemput oleh limusin yang sama, tetapi memilih untuk tak saling berbicara satu sama lain. Sepertinya hal itu merupakan sebuah aturan tak terucapkan karena Lynelle sendiri diperingati oleh Marta untuk tak menyebutkan identitasnya kepada orang lain selama ia berada di dalam mansion Edgar Morris. Rahasia adalah sesuatu yang sangat dijunjung di sini. Dua orang wanita tersebut juga melirik Lynelle. Mereka tampak mengernyitkan kening, bertanya-tanya apakah nama keluarga Lynelle merupakan Morrison, atau hanya karangan saja. Ayolah, mereka sedang berada di mansion Edgar Morris. Tamu yang memiliki nama belakang hampir sama terdengar seperti mengada-ada. Edgar Morris adalah seorang lelaki yang cukup tertutup. Jika ia membutuhkan wanita, akan ada seseorang yang mengurusnya untuk mencarikan apa yang Edgar inginkan. Wanita-wanita itu merupakan wanita bayaran paling mahal yang diseleksi ketat dari berbagai mucikari ternama. Ada yang dari Timur Tengah, Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. Lynelle adalah salah satu wanita yang berhasil disusupkan oleh Marta ke dalam kediaman Edgar. Lynelle tak tahu koneksi apa yang digunakan oleh ibu angkatnya. Sepertinya koneksi itu bukanlah koneksi sembarangan. Karena dari yang Lynelle dengar, memasuki kediaman Edgar sebagai wanita satu malam, bayarannya nyaris menyamai satu bulan Lynelle bekerja penuh. Padahal, tarif Lynelle secara umum sudah sangat tinggi. Perbandingan ini membuat banyak wanita berlomba-lomba untuk memasuki kediaman ini. Pernah ada selentingan jika wanita yang berhasil sampai di ranjang Edgar, mereka biasanya akan keluar dari dunia prostitusi selama-lamanya karena tarif yang Edgar beri sangatlah besar sehingga mampu menopang hidup sang wanita dan menciptakan usaha baru untuknya. Lynelelle tak tahu apakah gosip itu benar atau tidak. Ada selentingan lain yang mengatakan bahwa sekali bisa menjadi wanita Edgar, biasanya wanita itu memiliki kehidupan yang terjamin setelahnya. Entah mana yang benar. Mungkin, semua selentingan itu dilebih-lebihkan. Hingga saat ini, hanya segelintir orang saja yang bisa melihat sosok Edgar sebenarnya. Eduardo membawa mereka bertiga ke dalam sebuah ruangan khusus. Seperti ruang tengah tetapi di sisinya ada etalase besar yang memamerkan ratusan jenis senjata dari jenis pistol dan revolver. Mata tajam Lynelle menjelajahi setiap sudut dan menelan ludah saat ia merasa sosok Edgar bukanlah lelaki yang sembarangan. Ada kemisteriusan tersendiri. "Duduklah di sini, Nona-Nona! Aku akan masuk ke dalam dan bernegosiasi kepada Tuan Edgar. Dia yang berhak menentukan akan memanggil siapa malam ini. Bisa salah satu dari kalian, bisa dua, atau bahkan tiga!" Eduardo menunduk kecil dan segera pergi ke ruang lain. Bibir Lynelle tertarik kecil membentuk senyum sinis. Khas lelaki arogan. Mereka memanggil wanita, memilah-milahnya layaknya objek, menilainya seperti barang mati, kemudian memutuskan mana yang akan ia pakai dan mana yang akan ia buang. Kekuasaan memang mampu membuat orang bersikap angkuh. Dengan uang, bahkan ranjang yang sama bisa dimainkan oleh empat orang dalam waktu bersamaan. Menggelikan, tetapi begitulah kekuatan orang kaya. Mampu membeli moral dan prinsip. Mampu membeli kepantasan. Tiga wanita ini dibiarkan selama dua puluh menit. Tidak ada yang berbicara sama sekali. Dua orang wanita lainnya bersikap sama-sama angkuh dan merasa mereka adalah yang paling cantik. Lynelle sudah terbiasa menghadapi wanita seperti itu. Dia memilih mengambil rokoknya, menghidupkannya, dan menyesapnya penuh keanggunan. Aroma nikotin menguar di udara. "Dasar jalang," bisik seorang wanita di sisinya yang berambut hitam legam dengan wajah latin yang menggoda. Sepertinya dia wanita dengan nama keluarga Oliveira. Di sebelahnya lagi, wanita berwajah chines yang pastinya bermarga Ling. "Siapa yang kau sebut jalang? Di mata umum, kita sama-sama jalang! Berhenti mencaci dirimu sendiri!" Lynelle tersenyum manis, menampakkam reaksi palsu yang sempurna. Suaranya merdu, sepelan angin musim semi. "Huh." Wanita itu berdecih kecil, menatap rokok Lynelle dengan tatapan menghakimi. "Jangan terlalu sok suci. Rokok ini bukanlah apa-apa dibanding dosa-dosamu menawarkan diri pada banyak lelaki!" sindir Lynelle tajam, masih dengan nada lembut dan senyum memukau. Siapa pun yang melihat ini, pasti akan menganggap pembicaraan mereka adalah penbicaraan ringan penuh persahabatan. Wanita di sisi Lynelle itu membuka mulut untuk membalas kata-kata dengan lebih tajam, tetapi segera ia urungkan saat melihat Eduardo mendatangi mereka. Binar matanya terlihat semakin jelas, menandakan ia sangat berharap bisa melayani Edgar, lelaki misterius yang banyak dibicarakan orang. "Malam ini, Tuan hanya ingin ditemani satu wanita. Ms. Morrison, mari ikut dengan saya. Yang lain, bisa pergi ke pondok belakang. Tuan akan mengabari jika ia perlu pelayanan dari kalian berdua. Jika tidak, maka kalian bisa pulang keesokan harinya dan kalian tetap mendapat bayaran yang sama!" Eduardo berkata tegas, membimbing Lynelle untuk segera bergegas dan mengabaikan keberadaan dua wanita lainnya. Lynelle melirik mereka berdua dengan hati-hati dan menyunggingkan senyum samar. Mata indahnya mengolok mereka tanpa kata. Rokok di tangannya ia buang sembarangan. Dari awal, Marta sudah bilang. Lynelle lebih dari mampu mendatangi ranjang Edgar. Sekarang masalahnya adalah, bagaimana dia tetap bisa mempertahankan diri lebih lama dari waktu yang seharusnya. …
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD