21. Dua Puluh Satu

1108 Words

"Guru konselingnya mengabari sepulang sekolah tadi. Bertanya pada ayahnya apa kira-kira penyebab putrinya yang ceria dan menyenangkan itu memilih menutup diri dari kehidupan sosialnya.” Ayah mulai bercerita, cerita yang jelas tanpa menyebutkannya pun mereka tahu siapa tokoh utamanya. "Gurunya bertanya karena putrinya tidak menjawab satu pun pertanyaan yang guru konselingnya ajukan. Lantas guru itu memutuskan bertanya pada keluarganya, pada ayahnya yang harusnya menyadari perubahan itu pertama kali, pada ayahnya yang harusnya tahu lebih dulu. "Tapi ayahnya tidak bisa menjawab apa-apa. ayahnya kehilangan kata-kata saat sadar putrinya berubah sejauh yang guru konselingnya katakan. Hanya karena di rumah perubahan itu tidak terlihat besar, hanya karena prestasinya yang baik di sekolah ayahnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD