22. Dua Puluh Dua

1129 Words

Tidak seperti weekend biasanya, Aran yang selalu rajin bangun jam lima tepat tanpa mengenal hari itu untuk pertama kalinya terpaksa dibangungkan karena matahari sudah hampir sepenuhnya naik. Tidak, itu belum siang, masih pagi, sangat pagi malah. Tapi kebiasaan keluarga Hermawan yang pantang mengizinkan anggota keluarganya bangun lebih dari jam enam itu membuat Aran diperlakukan seolah gadis itu habis hibernasi selama musim dingin. "Bangun! Ayo bangun dan temenin Kakak jogging!" Zillo menyingkap selimut Aran, meraih pergelangan tangan adiknya hingga tubuhnya yang kurus kering terduduk masih dengan kesadaran kurang dari 10 persen. Awalnya sih Zillo masih memanggil baik-baik. Dimulai dengan mengetuk pintu kamar Aran namun berakhir tidak ada sahutan, lalu membuka pintu kamar adiknya itu dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD