Ketiga pria itu duduk di satu meja melingkar. Ada Varo yang masih mengenakan seragam sekolahnya, Zillo yang berbalut kemeja kerja berwarna biru muda dengan bagian lengan digulung, dan Noel yang mengenakan turtle neck abu sore itu.
Di antara ramainya pengunjung kedai kopi milik ayah Varo, ketiganya mungkin tidak menyadari bahwa mereka sudah menjadi objek perhatian sebagian besar pengunjung yang saat itu didominasi para wanita. Padahal kalau mereka peka sedikit saja dengan keadaan sekitar, mungkin ketiganya sudah bisa mengadakan fan meet dadakan di tempat itu. Sayangnya ketiga pria itu terlalu tidak peduli.
Varo menatap kedua pria yang lebih tua darinya bergantian, dari wajah turun ke meja. Di hadapan kedua orang itu, masing-masing sudah ditemani minuman favorit mereka, dengan setumpuk mac
