Awalnya Noel kira reaksi yang akan dia terima ketika bertemu Aran di kelasnya sebagai guru konseling baru akan mendapat respons positif. Mungkin seperti Aran yang terkejut dengan kehadiran Noel lantas menggebrak meja dan menyerukan namanya dengan lantang, atau meringis berpura-pura tidak kenal tapi diam-diam datang ke ruangannya lantas bertanya ini-itu. Drama sekali memang, tapi memang itu yang dia harapkan. Itu yang Noel bayangkan.
Namun kenyataan yang terjadi justru di luar apa yang Noel perkirakan. Tidak ada wajah kaget, tidak ada ringisan risih, pun keluhan yang setidaknya dapat membuat dia tenang karena itu tandanya Aran masih menaruh perhatian pada kehadirannya. Yang Noel temukan hanya wajah datar, sikap dingin dan terkontrol walaupun saat mereka bertemu di luar kelas sekali pun. Ti
