Prolog

636 Words
Selamat siang, siang ini author bawa cerita baru tentang kisah cinta CEO nih, semoga pada suka ya... Happy Reading... * * * Seorang wanita tengah berjalan terburu-buru memasuki sebuah perusahaan yang akan menjadi tempatnya bekerja. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan besar yang bergerak di bidang properti ini. Dia sungguh merasa sangat senang karena impiannya masuk ke dalam perusahaan ini akhirnya tercapai juga, sudah sangat lama sekali dia memimpikan dia akan bekerja di sini. Bahkan dia diterima sebagai seorang sekretaris CEO, bayangkan saja betapa susahnya dia harus bersaing dengan para pelamar lainnya yang begitu memimpikan menduduki posisi yang beruntung dia dapatkan ini. Sebelum memasuki ruangan yang tertulis Chief Executive Officer di depan pintu ruangan itu, dia membenarkan rok spannya yang agak kusut karena dia tadi naik ojek online ke sini. Tok ... Tok ... Tok .... "Masuk!" Dia mengetuk pintu itu tiga kali, hingga terdengar suara tegas yang menyuruhnya masuk pun dia akhirnya memasuki ruangan itu, matanya menelusuri seisi ruangan besar ini hingga tatapannya teralihkan pada seseorang yang tengah duduk memunggunginya. Suara berat khas seorang pria mengejutkannya, matanya terbelalak ketika tiba-tiba saja pria bersetelan jas navy itu membalikkan tubuhnya menghadap ke arahnya. "Kamu!?" pekiknya tanpa sadar membuat pria itu berdehem sejenak kemudian menatap dingin wanita di hadapannya yang sudah resmi menjadi sekretarisnya tepat hari ini. "Baru hari pertama bekerja saja sudah telat?" ucapnya dingin membuat wanita itu mengernyit, kenapa nada suaranya jadi berubah dingin seperti itu? pikirnya. "Tunggu, kamu kenapa ada di sini? Dan-...." Perkataan wanita itu terhenti ketika pria di hadapannya yang merupakan atasannya itu mengangkat tangannya meminta agar dia tak lagi meneruskan perkataannya. "Ini di kantor!" tegasnya membuat wanita itu akhirnya mengerti, dia menunduk. "I-iya Pak, maaf" ucapnya dengan kepala tertunduk. "Kamu tahu apa kesalahan kamu?" Pria itu berjalan mendekati wanita yang masih tertunduk dalam. "I-iya Pak, maaf. Saya terlambat datang, saya janji tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi." Pria itu mendengus kasar mendengar ucapan maaf wanita yang menjadi sekretarisnya. "Dengar ya Syafira Aninda, saya tidak pernah suka ada kesalahan yang dilakukan oleh sekretaris saya. Kamu masih baru dan sudah terlambat datang!? Sebenarnya kamu ini niat bekerja tidak sih!?" ucapnya ketus membuat wanita bernama Syafira itu mendongak. 'Pantes aja enggak ada yang betah jadi sekretaris dia, ternyata begini kelakuannya. Suka marah-marah!' batinnya. "Kamu dengar perkataan saya? Jangan malah melamun! Ingat, ini tempat bekerja bukan taman yang bisa kamu lamunkan sesuka hati!" "Iya Pak, maaf." Lagi Syafira menundukkan wajahnya. "Dan apa yang tengah kamu pakai ini? Selama ini sekretaris saya selalu berpenampilan rapi, kamu baru bekerja saja pakaian sudah lecek begini!? Mau jadi sekretaris apa mau jadi kuli kamu hah!?" Dalam hati Syafira mencak-mencak tidak jelas mendengar omelan pria dihadapannya ini, benar-benar CEO menyebalkan. Pakaiannya yang cuma kusut sedikit dia permasalahkan, sok jadi CEO yang perfeksionis. "Iya Bapak Relix Alvaro yang terhormat, saya janji tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi." Syafira sengaja menekankan semua kata-katanya membuat Relix langsung tersenyum puas. "Bagus, saya suka mendengar jawaban kamu. Itu baru sekretaris saya, jangan hanya diam saja seperti patung. Sama sekali bukan tipe sekretaris yang ideal," cibir Relix membuat Syafira ingin sekali membenturkan kepala CEO perfeksionis itu ke tembok saat ini juga. Baru hari pertama dia bekerja di sini tingkah si CEO itu sangat menyebalkan, apa-apa harus sempurna. Semoga saja dia tahan dengan segala hal yang pastinya akan membuat dia sakit kepala, mulai hari ini juga. Karena dia sangat yakin sekali Relix pasti akan membuatnya kesusahan mulai hari ini, Tuhan kuatkanlah hatinya menghadapi CEO perfeksionis ini. Dia sama sekali tidak tahu menahu kalau Relix adalah atasannya, benar-benar hal yang terjadi di luar dugaannya. Apalagi tingkah Relix yang berubah seratus delapan puluh derajat dan membuatnya terkejut, ini semua tidak pernah bisa sampai di pikirannya sama sekali.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD