Wanita yang hari ini memakai blazer coklat dipadukan dengan rok span warna cream-nya kini tengah berada di dalam lift, matanya lebih memilih memandang lurus ke depan ketimbang harus menatap ke sampingnya di mana dua orang tengah mengobrol. Yang sebenarnya tengah membahas pekerjaan, tetapi wanita itu berusaha tidak peduli. Toh tidak ada yang mengajaknya berbicara, jadi dia memilih diam saja. Jika pun ada yang bertanya lebih baik dia menggeleng atau mengangguk saja, harapan apa itu? Nyatanya dua orang itu seakan tak menganggap kehadirannya. Sungguh hal itu benar-benar membuat seorang Syafira Aninda kesal setengah mati, tetapi dia memilih menahan rasa kesalnya itu. Syafira merasa sangat lega ketika pintu lift terbuka, akhirnya dia bisa terbebas dari dua makhluk yang kini dia juluki menyebal

