bc

Pangeran Yang Dikutuk

book_age18+
144
FOLLOW
1K
READ
contract marriage
curse
badboy
kickass heroine
prince
princess
comedy
medieval
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati.

Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak dapat mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal.

Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai b***k hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh.

Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan.

Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya.

Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh?

***

"Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah.

"Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!"

Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

chap-preview
Free preview
Bab 1 - Percobaan Pembunuhan
Emmelyn membulatkan matanya besar sekali dan membeku di tempatnya ketika sepasang mata laki-laki itu tiba-tiba terbuka dan menatap lurus ke arahnya. Gawat. Bola mata berwarna keemasan itu mengerling ke arah pisau yang sedang dipegang erat oleh Emmelyn dan terhenti di udara. "Kau mau membunuhku?" Terdengar suaranya yang setengah mengantuk, membuat Emmelyn menelan ludah. Tiba-tiba saja otak gadis itu menolak bekerja. Ia sudah tertangkap basah. Sialan. Padahal tadi ia sudah memastikan Pangeran b******k ini tidur dengan memasukkan obat tidur ke dalam minumannya. Kenapa dia bisa tiba-tiba bangun??? Habislah aku. Dalam hati, Emmelyn meminta ampun kepada seisi keluarganya yang telah meninggal karena ia telah gagal membalaskan dendam mereka. Padahal... ia telah menyusup ke istana musuh dan menyamar sebagai b***k laki-laki yang melayani pangeran b******k ini setiap hari, mulai dari menyiapkan kudanya, menyiapkan air mandinya... hingga menyiapkan obat tidur untuknya. Malam ini, Emmelynn sengaja memberikan dosis tiga kali lipat supaya rencananya berhasil. Tetapi ia tidak tahu apa yang terjadi... sesaat sebelum ia mengayunkan pisaunya... laki-laki b******k ini malah bangun. Laki-laki tampan di tempat tidur lalu duduk dan menyandarkan bahunya di kepala dipan. Matanya yang tadi masih tampak mengantuk kini mulai terlihat dipenuhi kesadaran. "Siapa yang menyuruhmu membunuhku?" tanya sang pangeran dengan mata disipitkan. "Apakah sepupuku, Harland?" Emmelyn menolak menjawab. "Kalau kau memberitahuku siapa majikanmu yang menyuruhmu menyamar ke istanaku untuk menjadi pelayan pribadiku, maka aku tidak akan membunuhmu pelan-pelan," kata laki-laki itu dengan suara tegas. "Apakah itu adalah mentri keuangan, Stephano? Atau Duke Aelholt?" Ayo, terus, sebutkan siapa lagi orang-orang yang membencimu dan ingin membunuhmu, tukas Emmelyn dalam hati, nanti kalau aku berhasil kabur dari sini, aku akan mendatangi mereka dan mengajak mereka bekerja sama untuk menghancurkanmu. Ugh... tapi rasanya aku tidak akan dapat kabur dari sini, Emmelyn menangis dalam hati. Ia sangat tahu kekejaman laki-laki di depannya ini. Ia tidak akan segan-segan menghukum pemberontak dengan hukuman pancung atau dipotong menjadi empat, lalu kepala musuhnya dipajang di tembok alun-alun. Tanpa sadar tangan Emmelyn menjadi lemah, membayangkan nasib mengerikan yang sudah menantinya. Pisau itu pun terlepas dari genggamannya dan jatuh ke lantai dengan suara berdenting-denting. "Hmm...kau menolak menjawab..." laki-laki itu menguap lagi. "Kalau begitu besok kau  akan dipancung di alun-alun." "Aaaaahhhhh!!!! Matilah kau! Matilah kauuuu...!!" Tiba-tiba saja, otak Emmelyn kembali bekerja ketika ia mendengar kata dipancung di alun-alun. Secara refleks ia memungut pisau yang terjatuh di lantai dan segera menyerang laki-laki itu dengan membabi buta. Lebih baik ia mati sekarang, di sini, saat sedang membunuh musuh besarnya, daripada mati dipancung sebagai pesakitan di alun-alun. Setidaknya, sebelum ia mati, ia akan dapat mengggores tubuh laki-laki itu dan menumpahkan darahnya. Seperti pasukannya telah menumpahkan darah keluargaku... Laki-laki itu mengerutkan keningnya sesaat saat ia menyadari b***k kecil yang bodoh ini sekali lagi mencoba membunuhnya. Dengan sigap ia melompat dari tempat tidurnya, bergelut dengan Emmelyn untuk merebut pisaunya. Tidak berapa lama ia berhasil menepis jatuh pisau di tangan sang penyerang dan memuntir tangannya ke belakang punggungnya. "Aaaahhhh...!!!" "Kau b***k kecil, perlu latihan bertahun-tahun baru kau bisa membunuhku..." gerutu laki-laki itu. Ia memutar tubuh Emmelyn dan melepaskan puntirannya lalu bersiap hendak mencengkram leher gadis itu... Tetapi kemudian tangannya melayang di udara tanpa pernah menyentuh Emmelyn. Sepasang mata keemasannya menyipit, lalu membelalak, dan kemudian menyipit lagi. Ia lalu menurunkan tangannya dan berjalan mendekati Emmelyn dengan pandangan penuh rasa ingin tahu. Gadis itu tertegun. Ia tidak mengerti apa  yang sedang dilakukan musuhnya ini. "Uhm.. kau sedang apa?" tanya gadis itu akhirnya. Suasana tiba-tiba menjadi sangat canggung. Laki-laki itu mengamatinya baik-baik. Setiap sudut wajahhnya, lalu ke arah lehernya, dan kemudian pada rambutnya yang tergerai jatuh ke bahunya. Ada apa dengan leherku? pikir Emmelyn kebingungan. Ia segera menutupkan pakaiannya yang tadi menjadi berantakan akibat mereka bergumul memperebutkan pisau. Apakah laki-laki ini punya kelainan seks yang membuatnya terangsang saat melihat leher seseorang? "Kau... perempuan?" terdengar suara laki-laki itu yang lebih seperti pernyataan, alih-alih pertanyaan. Sial! Emmelyn baru sadar bahwa ia tidak memiliki jakun di lehernya seperti laki-laki. Penyamarannya terbongkar. Leher g****k! Semua orang tahu betapa pangeran putra mahkota kerajaan Draec sangat membenci perempuan. Itu sebabnya ia selalu dikelilingi pelayan laki-laki saja. Emmelyn menyamar sebagai b***k  laki-laki juga karena alasan itu. Seandainya pangeran tidak membenci perempuan, Emmelyn akan menyamar sebagai w*************a untuk mendekatinya dan membunuhnya. Kini penyamarannya terbongkar. Hukuman pancung telah siap menantinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DESTINY [ INDONESIA ]

read
1.3M
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.7K
bc

SHACKLES OF GERALD 21+

read
1.2M
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
454.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook