Cold-13

1847 Words
Semua orang tahu jika ini kuburan, dimana orang terbaring lemah tak bernapas di bawah tanah. Jika Andrea ada disini, itu tandanya dia sedang berziarah, tidak mungkin juga kan dia datang kesini untuk dugem atau makan siang? "Tapi kan tidak ada sanak saudaramu yang meninggal Andrea." kata Keano. "Ya berarti, aku sedang bermain di makam." Keano mendengus dia pun menarik tangan Andrea untuk segera pergi dari makam ini. Bahkan Keano juga meminta Aloysius untuk pulang lebih dulu, karena dia akan pulang bersama dengan Andrea. Hari ini, dia akan menghabiskan waktu bersama dengan Andrea apapun yang terjadi. Bahkan Andrea juga sempat menyinggung masalah pesan Keano pagi tadi. Jika dia tidak bisa menemui Andrea, karena ayahnya yang datang. Tapi yang ada Andrea malah bertemu dengan Keano di makam. Untung saja tadi dia cepat-cepat pergi, ketika ada orang yang masuk ke makam ini. Bagaimanapun Andrea tidak suka jika ada orang lain yang tahu, jika ibunya telah meninggal. Pria itu hanya meringis mendengar hal itu. Ayahnya memang datang ke rumah, tapi ayahnya meminta Keano pergi ke makam ibunya. Hanya sekedar sapaan dan juga meminta izin. Makanya dia datang ke makam bersama dengan Aloysius. Tapi yang ada Keano malah bertemu dengan Andrea. "Aku masih penasaran dengan apa yang kau kerjakan di makam ini, tentunya bukan tanpa alasan kan?" kata Keano kesekian kalinya. Karena geram dengan pertanyaan itu, Andrea menarik tangannya dari genggaman Keano. Bersamaan dengan itu, ponsel Andrea bergetar tanda jika ada telepon masuk. Siapa lagi jika bukan Cinta yang tiba-tiba saja datang dan mengganggu hidup Andrea. Menekan tombol merah, dan menyimpan kembali ponselnya, Andrea lebih memilih berjalan lebih dulu dibanding Keano. Dia akan pulang ke rumah sebelum wanita itu kembali mengusiknya, atau bahkan mencari Andrea sampai ke makan ibunya juga. Menyadari hal itu Keano pun menjabarkan langkah kakinya. Dia pun menatap Andrea heran, belum lagi wajah panik Andrea yang jarang sekali wanita itu tunjukkan pada Keano. "Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Keano memastikan. "Tidak. Tapi di rumahku ada tamu tak di undang. Aku benar-benar membenci kehadirannya." ucap Andrea kesal. Berhubung Andrea ini kesal dengan tamu yang tak diundang. Keano memutuskan merampas kunci mobil Andrea, mereka akan menghabiskan waktu bersama hari ini. Tidak hanya Andrea saja yang kesal, Keano juga kesal atas kedatangan ayahnya. Yang dimana penderitaan tengah menunggu Keano dan juga saudara yang lainnya. "Tidak untuk saat ini. Aku harus pulang, Keano." kata Andrea. "Kalau aku hilang tidak, apa yang akan kau lakukan?" "Aku--" ucapan Andrea terhenti ketika pria itu langsung mengurung tubuh Andrea di antara mobil. Mau mendorong juga tidak usia karena jarak. Bukan berarti Andrea menikmati. Dia juga merasa risih dengan apa yang Keano lakukan, terlebih dengan banyaknya orang yang juga memperhatikan mereka. "Pergi dari hadapanku. Kita menjadi tontonan gratis, Keano." ujarnya. "Aku tidak peduli. Aku--" "Jangan membuatku marah!! Aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan!!" potong Andrea. Bukannya takut, Keano malah semakin mendekat dan membuat Andrea sesak nafas. Dia pun enn dorong d**a Keano, dengan wajah yang dipalingkan ke samping. setidaknya aroma parfum pria itu tidak menyentuh hidung Andrea. sayangnya aroma itu sudah menusuk indera penciuman Andrea dan mampu membuat wanita itu mabuk. Dia hanya mampu meremas jaket Keano, ketika pria itu terus saja mendekat dan mengikis jarak diantara mereka. "Keano … tolong pergilah!!" kata Andrea lirih. Bukannya pergi Keano malah mendekatkan wajahnya tepat di hadapan Andrea. Dia juga bisa mendengar detak jantung Andrea yang terpicu sangat kencang. Keano tahu, jika wanita itu tengah gugup atau mungkin ketakutan dengan apa yang Keano lakukan. Itu tandanya ini kali pertama Andrea merasakan hal seperti ini? Mendadak kerlingan mata nakal Keano, membuat Andrea jengah. Dia berpikir jika pria itu sengaja melakukan hal itu hanya ingin membuat Andrea gugup. Belum lagi, Andrea juga yakin kalau Keano mampu mendengar detak jantung Andrea yang terpacu cukup kencang. Walaupun ini yang pertama kalinya, bukan berarti Andrea mau mengalah dari pria itu. Mengalungkan kedua tangannya di leher Keano, dan menatap Keano dengan menantang Andrea pun tersenyum kecil. Dia pikir dia siapa, bisa berbuat sesuai hatinya pada Andrea? Jangan harap Andrea akan diam saja tanpa mau membalas apa yang pria itu lakukan pada Andrea. "Jadi … Kita mau kemana hari ini?" ucap Andrea. Dia bahkan sampai mendesah hanya mengatakan hal itu. Biasanya cara ini digunakan untuk membunuh korbannya, sekarang cara itu digunakan untuk membuat Keano tidak melakukan hal itu lagi. Andrea berpikir kalau dia bersikap menjijikkan seperti ini, Keano akan melepaskan dirinya dan mengajaknya pergi dari lingkup makam yang lumayan ramai. Tapi yang ada bukannya dilepas, Keano malah melingkarkan tangannya dipinggang Andrea dan semakin menghimpit tubuh memanggil Andrea hingga menempel sempurna di tubuh Keano. "Terserah. Yang penting sama kamu, dan kita happy." Menelan salivanya kasar Andrea pun kembali gugup. Tapi untuk menutupi rasa gugupnya dia pun memberikan kunci mobilnya pada Keano, dan meminta pria itu untuk cepat meninggalkan makam ini. Menjadi tonton yang gratisan bukanlah kesukaan Keano. Tapi karena ingin menggoda Andrea, yang ada Keano sendiri yang merasa tergoda dengan Andrea. Tubuh wanita itu benar-benar idola untuk wanita seusianya. Pinggangnya sangat ramping dan pas untuk dipeluk. Coba saja kalau bukan tempat umum, jangan harap Keano bisa melepaskan wanita itu dengan begitu mudah. **** Turun dari mobil, Keano langsung menggendong tubuh Andrea yang terlelap di dalam mobil. Sangking sepinya di dalam mobil, tidak ada musik, apalagi Andrea maupun Keano juga tidak mengatakan apapun membuat wanita itu menutup matanya. Dalam gendongan Keano, wanita itu langsung membuat kedua bola matanya cepat. Hal pertama yang dia lihat adalah wajah tengil Keano yang menahan berat ketika menggendong tubuh Andrea. Bagaimanapun yang namanya manusia pasti terasa berat jika harus digendong. "Ngapain?" kata Andrea bingung. Keano terkejut, detak berikutnya dia pun tersenyum dan menurunkan Andrea tepat di atas ranjang king size milik Keano. "Gendong kamu." Andrea tahu jika pria itu tengah menggendongnya. Tapi untuk apa juga Keano menggendong Andrea? Sedangkan pria itu bisa membangunkan Andrea ketika mereka sudah sampai. "Aku tidak tega jika harus membangunkanmu. Kau sangat nyaman dengan tidurmu, itu sebabnya aku menggendongmu." jelas Andrea. "Lain kali bangunkan saja aku. Aku tidak ingin merepotkanmu." Tentu saja hal itu tidak akan merepotkan Keano sama sekali. Dia malah senang melakukan hal ini pada Andrea. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf Keano soal pagi tadi yang tidak bisa menemui Andrea, dan malah bertemu wanita itu di makam. "Apa imbalan atas permintaan maafmu?" kata Andrea. Keano menolah. "Jadi kamu meminta sesuatu dariku, sebagai tanda maafku padamu?" Wanita itu mengangguk, bukannya di dunia ini tidak ada yang gratis? Setiap wanita selalu meminta sesuatu sebagai tanda maafku. Dan kali ini Andrea juga tidak mau kalah dengan wanita pada umumnya. Yang meminta sesuatu pada seseorang sebagai tanda permintaan maafnya. Keano meminta Andrea menyebut apa yang dia inginkan. Selama ini Keano tidak tahu apa yang disukai dan tidak disukai oleh Andrea. Dan itu akan menjadi pekerjaan untuk Keano. Dia harus menebak apapun yang disukai oleh Andrea, dan apapun uang tidak disukai oleh Andrea. Jika sudah menemukan jawabannya, Andrea siap menunggu hadiah dari Keano sebagai tanda jika permintaan maaf itu diterima oleh Andrea. "Dasar wanita … tinggal bilang apa susahnya sih!! Kenapa harus cari tahu dulu? Makan waktu banyak kan!!" gerutu Keano dan membuat Andrea mengedikkan bahunya. **** Berakhir di sebuah club, Keano pun menatap minumnya dengan nanar. Apa yang harus dia lakukan? Dari mana dia harus mencari tahu kesukaan dan tidak disukai lelaki Andrea? Sedangkan wanita itu hanya berdiam diri di depan Keano, tanpa melakukan apapun. Ya, seharian bersama dengan Andrea setelah dari makam. Keano malah melihat Andrea yang berada di club malam bersama dengan kedua temannya. Tapi yang ada kedua temannya itu memilih pergi, setelah Keano datang. Sejujurnya bukan begini konsepnya. Tadi, dia sempat memulangkan Andrea ke rumahnya. Tapi yang ada ketika Keano hendak pulang ke rumahnya. Dia malah lihat Andrea yang masuk ke dalam mobilnya dan pergi. Untung saja Keano itu hafal plat nomor mobil Andrea dan juga warna mobil wanita itu. Dengan cepat dia pun mengikuti Andrea, yang ternyata berada di club malam. "Tadi aku bilang apa sama kamu?" ucap Keano akhirnya. Walaupun terkenal pendiam, nyatanya Keano juga tidak menyukai tempat yang sunyi. Dia harus ada musik atau apapun yang membuat dia tenang. Jika di dunia ini tidak hanya dirinya saja. Andrea mendongak, menatap Keano beberapa detik kemudian sebelum dia fokus pada satu orang yang ada di belakang Keano. BahkanAndrea sampai menyipitkan matanya, dan juga menggelengkan kepalanya pelan. Dia tidak ingin pertengkaran ini terjadi hari ini juga. Apalagi semua ini harus terjadi di hadapan Keano. Selain pria itu tidak tahu siapa Andrea, Keano juga tidak boleh tahu profesi menjijikkan Andrea selama ini sebagai apa. Kembali fokus pada Keano, Andrea pun tersenyum kecil. Dia pun menatap Cinta dan juga Josephine yang ternyata terang-terangan menatap dirinya. "Andrea aku lagi ngomong sama kamu." kata Keano kembali. "Iya apa? Kenapa sih, nggak perlu teriak Keano!!" geram Andrean. Kalau tidak ingin Keano berteriak kencang, seharusnya Andrea juga tahu. Kalau pria itu tidak suka mengulangi ucapannya. Bukannya menjawab ucapan Keano, yang ada Andrea malah menyinggung masalah hadiah Keano. Dia ingin hadiah itu secepatnya, sedangkan Keano, janganlah mencari memikirkan saja beluterlinta di otak tampannya. "Tunggu besok. Aku lagi mau berburu hari ini." kata Keano. "Tapi kenapa harus besok? Kenapa gak hari ini aja? Kan sama aja, berburu malam hari akan jauh lebih nikmat dibanding berburu siang siang." jelas Andrea. Itu memang benar, beraktifitas malam akan jauh lebih menenangkan dibanding harus bekerja di siang hari yang melelahkan. Bukannya apa, kalau malam sudah sepi yang jelas tidak tersengat suara tetangga, yang saling bersahutan satu sama lain sehingga menimbulkan gosip barunya. Sayangnya Andrea tidak memiliki tetangga. Walaupun ada nyatanya Andrea juga tidak peduli dengan tetangganya itu. Apapun gosipnya, apapun beritanya Andrea sama sekali tidak peduli dengan tetangganya. Beda cerita jika itu adalah Keano, ya maklum saja rumahnya itu hanya satu, tidak ada rumah lain lagi karena akses jalannya juga miliknya. "Oh ya, ayahmu datang. Dan kamu tidak pulang? Apa kamu tidak ingin menyambut ayahmu apa?" kata Andrea mengalihkan pembicaraan. Tapi wanita itu lebih fokus pada satu pria yang baru saja masuk ke dalam club. Sial!! Jika saja tidak ada Keano, sudah dipastikan jika pria itu akan mati di tangan Andrea. "Aku tidak berharap ayahmu datang. Kamu tau, aku lebih suka jika ayahku tidak bersama kami." "Kenapa? Bukannya lebih enak jika harus kumpul keluarga?" Mungkin jika kelurahan Keano harmonis itu akan menyenangkan, atau mungkin akan menjadi hal yang membahagiakan. Tapi sayangnya ini tidak!! Dan nyatanya sampai saat ini Keano lebih suka jika harus tinggal sendiri dibanding dengan ayahnya. Selain mengekang, ayahnya pasti akan melarang dirinya dekat dengan wanita manapun, termasuk Andrea. "Karena aku tidak akan bisa dekat lagi denganmu, Ea." Alis Andrea mengerut. "Hmm, kenapa begitu? Ayahmu tidak mengenalku, dan dia juga tidak tahu siapa aku. Lalu kenapa dia melarangmu dekat denganku? Tapi … Bukankah itu bagus?" Keano melirik Andrea tajam, dia tidak suka dengan ucapan wanita itu yang paling akhir. Bagaimanapun Keano sedang berjuang diatas dinginnya sikap Andrea. Dan saat ini ketika ayahnya datang, yang ada akan membuat hubungan Keano dan juga Andrea berjauhan. Dan nyatanya pria itu tidak menyukainya. Tertawa kecil, Andrea meraih gelas kristal yang ada di hadapannya. "Tenang saja. Aku tidak akan berpaling darimu, jadi aku masih menunggu usahamu untuk menyakiti kan hati ku, jika kau layak dan pantas untuk aku perjuangkan." -To Be Continued-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD