Tujuh

2263 Words

Aksa meraih tangan dingin itu. Mengecupnya pelan. Hatinya diselimuti ketakutan. Dia menggenggamnya erat seolah tak ingin kehilangan.  Hening ….  Hanya ada suara monitor yang menunjukan detak jantung Freya.  Napas Aksa sedikit berat, seolah dia sedang menahan luka. “Fey, aku minta maaf, jika aku gagal.” Aksa menarik napas. Linangan air tergenang di pelupuk mata. “Aku mohon Fey, sadarlah.” Air mata Aksa jatuh mengenai tangan Freya. Dia kembali menarik napas. “Kasus ini sulit terungkap tanpa kamu, Fey.”  Aksa kembali mengecup tangan itu. Dia benar-benar merasa sendiri. Seandainya waktu itu dia tidak mengabaikan permintaan Freya, mungkin sisa waktu Freya untuk menemaninya mengumpulkan bukti masih banyak. Kebersamaan yang Aksa lalui dengannya sangat berkesan, meski terbilang singkat.  Dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD