Chapter 17 (Revisi)

1271 Words

“Mas mau ke mana?” Lelaki yang sedang sibuk memakai arlojinya itu menatap sekilas padaku. Lalu kembali melihat ke depan seolah apa yang aku tanyakan tadi bukanlah hal yang penting. Sudah biasa melihat itu, aku hanya bisa tersenyum kecil. Tidak apa. Memangnya dia harus menjawab apa? Lagi pula urusannya bukanlah urusanku. Untuk apa dia memberitahukan hal itu, kan? “Teman sekolah saya mengadakan party di club. Kemungkinan saya akan pulang larut.” “Jangan minum ya, Mas. Kayaknya anak-anak juga bakal bergadang. Mereka tidur siang lama banget.” “Saya gak akan minum.” Satu kalimat itu saja bisa membuat senyumku mengembang. Aku sebenarnya tidak terlalu masalah jika dia akan minum atau tidak. Tapi untuk saat ini tidak minum adalah hal yang paling baik. Mengingat bagaimana anak-anak yang m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD