Chapter 18 (Revisi)

1160 Words

“Ra, ke kamar sekarang,” titah David dengan suara tegasnya. Lelaki yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk kecilnya itu menatap Zira dengan tajam. Sebuah hal yang sama sekali tidak pernah Zira bayangkan akan bertemu dengan lelaki itu secepat ini. “Ra, ke kamar. Ini udah malam. Kamu masih mau di sini?” Tanyanya seraya mengangkat tangan Zira. Bukannya mendapat anggukan, David malah mendapat penolakan dengan hempasan tangan dari Zira. Wanita itu menatap David takut. Wajahnya pucat dan napasnya saling bersahutan. Tidak. David sedang mabuk. Dan lelaki itu masih marah dengan kejadian saat ia bertemu dengan Lucky. Zira tidak akan ke kamar bersama dengan David untuk saat ini. “Hei, kenapa? Ayo ke kamar. Kamu mau tidur di sini sampe pagi?” “Iya,” jawab Zira asal. Wanita itu memeluk peru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD