Suasana di rumah cukup ramai. Ada acara arisan keluarga besar yang diadakan sebulan sekali dan kebetulan rumah ibu sebagai tempat arisan kali ini. Saudara semata wayang bapak dan anak-anaknya semua lengkap, begitu pula dengan kedua adik ibu dan anak cucunya. Rumah benar-benar ramai dengan canda tawa dan celoteh riang anak-anak. Mereka bermain di halaman belakang saat aku menyiapkan hidangan di meja makan, sementara ibu masih menata ruang keluarga dengan menggelar karpet di sana. "Dengar-dengar Hanin sama Eris mau bercerai, Mbak?" Pertanyaan adik perempuan ibu membuatku menghentikan langkah. Aku kembali ke dapur dan tak jadi ke kamar mandi saking penasaran apa yang akan mereka bicarakan. "Tahu darimana kamu, Yul?" Ibu menanggapinya dengan datar. "Banyak yang tahu soal itulah, Mbak.

