Semakin hari, pekerjaan yang tadinya terasa begitu asing bagi Arafi, kini sudah seperti sebuah pekerjaan yang ia jalani bertahun-tahun. Arafi tidak lagi kesulitan, tidak banyak kesalahan yang ia lakukan saat harus memeriksa pekerjaan dari bawahannya. Meskipun begitu, Bakhtiar masih menjadi mentor yang setia untuknya. Atasannya itu rutin berkunjung ke ruangan tempatnya setiap akhir bulan, atau jika Bakhtiar sibuk maka Arafi yang akan mendatangi atasannya tersebut. Seperti saat ini, saat Arafi sedang duduk dengan tenang menunggu masukan dari atasannya itu untuk memeriksa laporan akhir bulannya. "Udah bener, Raf. Nanti saya minta soft copy nya ya," ujar Bakhtiar. Arafi tersenyum lega, mengangguk dan mengambil kembali dokumen yang barusan dikembalikan oleh Bakhtiar. "Akan segera saya kiri

