15. Bertemu diam-diam

1573 Words

Nares berjalan cepat menyusuri lorong yang akan menghubungkannya dengan satu-satunya ruangan yang ada di lantai empat ini. Baru lima menit ia sampai di ruangannya setelah makan siang dan sholat dzuhur saat Ayahnya tiba-tiba saja memanggilnya untuk datang ke ruangan miliknya. Saat langkahnya berhasil sampai di satu-satunya ruangan di lantai itu, Nares menarik nafas untuk menetralkan nafasnya yang tersengal karena berjalan terburu-buru sejak dari ruangannya lalu memutar kenop pintu di hadapannya. Ia hendak menyapa Papanya saat matanya bertubukan dengan mata pria yang tadi belum lama dilihatnya di kantin. Melihat Arafi juga ada di ruangan ini, maka Nares bisa menebak bahwa yang akan dibahas disini adalah perihal masalah pernikahan. "Masuk, Res!" suruh Abrar. Nares berjalan masuk ke ruang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD