"Rahasia? Aku.. Engga kepikiran kesitu sih. Kalaupun mau dipublikasikan sebenarnya engga masalah, cuma..." Arafi mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Nares. Maka ia juga akhirnya memilih mengangguk. "Aku pikir juga lebih baik engga kasih tahu, soalnya takut ada masalah karena ternyata suami kamu cuma pegawai biasa," katanya. Nares memiringkan kepala dengan kerutan di keningnya. "Bukan itu yang aku khawatirin, Raf. Aku justru takutnya kamu dapat omongan engga enak. Jadi aku pikir soal pernikahan kita engga usah disembunyikan, tapi soal siapa suami aku, itu biar mereka engga usah tahu. Gimana?" tanyanya. Arafi terdiam sejenak. Ia menimbang akan seperti apa jika ia menyetujui ucapan Nares tadi. Apakah tidak aneh jika Nares dikabarkan menikah tapi justru orang-orang tidak boleh tahu

