PDS 74 - Hadiah Terindah

1693 Words

“Apa? Ada kiriman lagi?” tanya Fahri ketika mendengar cerita dari istrinya tentang kotak misterius yang datang. “Iya mas, aku jadi takut,” lirih Luvina. “Isinya foto keluarga kita?” Luvina mengangguk. “Siapa yang sebenarnya sedang mengisengi kita.” “Mas, ini bukan iseng lagi, ini sudah tindak kriminal, kita harus melakukan sesuatu. Aku takut terjadi sesuatu pada anak-anak dan kamu.” “Sayang, aku gak apa-apa kok, tapi kalau udah kayak gini, benar kata kamu, emang udah gak bisa dibiarin.” “Besok gimana kalau kita lapor polisi?” “Iya sayang, besok aku akan ke kantor polisi dan melaporkan semuanya.” “Mas, aku takut beneran,” lirih Luvina. Fahri meraih istrinya dan memeluknya lalu berkata, “Gak apa-apa sayang, ada aku kok, gak akan ada yang terjadi selama aku masih ada.” “Mas, aku ga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD