"Apa kau yakin dengan hal ini?" tanya Lessi ragu-ragu. "Tentu saja, semua orang sudah tahu siapa dirimu. Untuk apa kita bersembunyi lagi?" Davian menaikkan alisnya, membuat keningnya berkerut heran. Ia keluar dari mobil dan berjalan memutar untuk membukakan pintu mobil untuk Lessi. "Ayo, aku akan mengenalkanmu pada para stafku," ajak Davian lagi, kali ini sambil mengulurkan tangannya. Mau tidak mau, Lessi menyambut uluran tangan suaminya yang segera menggenggamnya dengan erat, membuat rasa nyaman mengalir dalam dirinya dan semua keraguannya hilang seketika. Dengan langkah mantap, mereka berdua berjalan menuju lift tanpa memedulikan tatapan para karyawan yang memperhatikan mereka dengan wajah bertanya-tanya. Saat Lessi terbangun pagi tadi, Davian sudah tidak ada di ranjangnya, padahal

