48 : Radithya Wira Saputra

2532 Words

”Mampir, Bang?” Bang Kamil tertawa. ”Habis magrib banget. Ya kali gue udah ngapel.” Aku tertawa. Ngegas, ya Bang Kamil ini. ”Titip salam buat Kak Dia kagak nih, Bang?” tanyaku meledek. Kumainkan kedua alisku naik turun. Bang Kamil menggeleng. ”Lu kata gue anak abege mainnya titip-titipan salam. Kalau gue mau ketemu sama Nadia, tinggal main.” ”Percaya.” kataku singkat, jelas dan padat membuat Bang Kamil tertawa lagi, tapi untuk kali ini tawanya lebih keras dari yang sebelumnya. ”Balik, Dit.” ”Yo, Bang.” Aku mengangkat satu tanganku ke atas. Kuperhatikan punggung Bang Kamil sebentar, lalu kugeser pagar yang tingginya hanya di atas pinggangku sedikit. Saat berbalik badan aku terkejut dengan nama calon toko bajunya Kak Dia yang tertulis besar di dinding kaca yang menggantikan rolling door. 

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD