”Selamat pagi Mbak Al, Mbak Dara, Mas Akbar ...”
Aku yang sudah akan menutup pintu mobil langsung membeku di tempat. Jantungku berdenyut mendengar satu kata singkat yang keluar dari mulut Tansy, ‘Al’. Aku mengangkat wajah menatapnya yang sedang tersenyum. Perlahan aku menoleh ke samping.
Al-- Alika …
”Selamat pagi ...”
Alika melihatku! Dia tersenyum sangat manis. Pagiku cerah seketika. Bibir dengan lipstik warna nude itu ... Glup! Kutelan salivaku bulat-bulat. Ingat! Sudah jadi mantan. Dia bukan milikku lagi. Nelangsa sekali aku ini.
”Baru datang juga, Mbak Al?”
Al … Bebeb Al … Aku dengan susah payah kembali menelan salivaku. Pagi ini, Alika terlihat sangat-sangat cantik. Super duper menawan hati. Dengan warna dan gaya rambut barunya.
Rambut panjangnya sedikit dipotong. Warna ram
