34 : Radithya Wira Saputra

2480 Words

Aku bergerak dengan secepat kilat mengangkat satu tangan saat melihat gelagat Air yang ingin memaki ku. ”Tahan, tahan. Istri-- ”Istri saya kenapa?” potong Air cepat. Bahkan dia langsung berdiri dengan menyantak kursi kebesarannya dengan kasar. Untung saja itu kursi ada rodanya. Kalau tidak. Hmm … Sudah pasti akan ambruk di lantai. Sayang itu, mahal, kursinya. Aku tidak ingin menjawab. Kubuka lebar-lebar pintu ruangan Air, agar dia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri posisi Shaleta yang sedang duduk sambil memegangi perut buncitnya dengan Dara yang duduk jongkok di depan Shaleta sedang berusaha membantu Shaleta agar bisa tenang. ”Sayang!” ”Anjir!” Aku reflek memegang bahuku sebelah kiri yang baru saja ditabrak Air. Buset itu orang main terobos saja. Permisi, kek. Amit-amit gitu.

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD