Aku menghela nafas lelah. Dengan gontai aku melangkah menuju dapur. Kulempar kunci mobil dan paper bag ke atas meja makan asal-asalan. Tak peduli dengan makanan yang ada di dalam paper bag bisa saja tumpah dan mengotori meja makan. Yang otomatis menjadi pekerjaan tambahan untukku. Aku menumpukan kedua tangan di atas meja, membuatku sedikit membungkuk. Menatap ke arah paper bag yang seharusnya untuk Tansy lekat-lekat. Aku kembali terngiang dengan ucapan tetangga kontrakan Tansy tadi. Jujur, aku tidak pernah tahu apa yang Tansy lakukan di luar sana ketika sedang tidak bersamaku. Berbeda sekali dengan Alika. Aku menghela nafas pelan. Walaupun dia hanya memberiku kabar seadanya saja, aku tahu kemana harus pergi mencarinya ketika ingin bertemu. Tentu, pernah muncul sedikit rasa penasaran dala