13 : Alika Naila Putri

2172 Words

”Loh loh loh. Kenapa tanya sama Mas, tho? Sana tanya sama yang mau kamu tumpangi rumahnya loh, Dek.” ”Ya, karena di antara ayah Respati, ibu Diajeng, sama Laras emang cuma Mas Banar aja yang perhitungan. Pelit bin medit a.k.a kikir.” jawabku sambil melirik ke arah printer yang ada di ruangan kantorku. Aku sedang menunggu surat pengajuan cuti ku selesai dicetak. ”Semprul!” Aku langsung menjauhkan smartphone dari telingaku ketika suara menggelegar Mas Banar di seberang sana dengan tidak sopan menerobos masuk ke pendengaranku. Kuusap-usap telinga kananku yang berdengung. Astagfirullah … Suaminya Laras. Sebutku dalam hati sambil kuusap-usap dadaku yang berdetak kencang pelan-pelan. Ku dekatkan lagi smartphone ke telingaku. ”Sumpah ya, Mas. Suara lo, anjir?!” Ku layangkan protes keras den

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD