20 : Radithya Wira Saputra

2580 Words

Aku memarkirkan mobil di pinggir jalan depan rumah orang tuaku yang tidak seberapa lebar itu. Rumah orang tuaku berada di perkampungan biasa bukan kompleks perumahan. Rumah orang tuaku juga tidak sebesar rumah orang tua Air yang sampai memiliki carport segala. Teras saja hanya cukup untuk meletakkan dua kursi dan satu meja kecil. Di keluargaku, kebetulan baru aku saja yang mempunyai mobil. Itu juga setelah aku bekerja bagai kuda. Mendampingi Air yang galaunya menahun. Berbeda dengan keluarga Air yang satu orangnya saja bisa memiliki sampai dua atau tiga mobil sekaligus. Bahkan jadi barang koleksi. Aku menghela nafas pelan sambil melepaskan seat belt. Aku bukan sedang tidak bersyukur. Aku bersyukur kehidupan kami, aku dan keluarga makin-makin baik. Hanya papaku saja yang tidak ingin pinda

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD