bc

kebohongan dibalik wajah yang sama

book_age18+
4
FOLLOW
1K
READ
others
family
others
doctor
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

Riani adalah gadis yang berusia 20 dan juga seorang dokter yang terpaksa harus melaksanakan rencana gila rekannya, mira. Seorang diri.

Disaat rencana yang ia laksanakan masih setengah jalan. Ia malah terjebak dengan perasaannya sendiri, dimana benih cinta mulai tumbuh dalam hatinya kepada soerang pria dan perasaan bersalah muncul bersamaan "maafkan aku mas" ucap riani kepada pria yang sedang tertidur disampingnya.

Rencana apakah yang harus Riani jalankan?

Dan mampukah ia menyelesaikannya rencana itu .

 Penasaran silahkan baca kelanjutannya disini.

chap-preview
Free preview
kedatangan
"Assalamualaikum" sapaku pada si empunya rumah dengan tangan yang memegang koper dan sebuah tas ransel dibahu. Berberapa detik berlalu muncul seorang wanita sambil menggendong bayi. "Waalaikummusalam. Mira ! Kamu mira kan anaknya abah sama umi , adik iparku?" Oceh nya memastikan. Lalu aku hanya menganggukkan kepala memberikan tanda kepastian bahwa aku adalah mira, mira palsu. Nama asliku Riani, aku berada disini karena sebuah rencana gila yang dibuat oleh mira asli. Wajahku dan wajah mira sangat mirip bahkan ketika aku jalan bersamanya maka orang akan menganggap kami saudara kembar tapi sebenarnya tidak. Mira berasal dari tanah jawa sedangkan aku dari pulau sulawesi. Yang membedakan diantara yaitu tinggi badan dan suara, aku yang lebih pendek dari mira dan bersuara cempreng. "Ayo masuk abah sama umi ada dibelakang akan saya panggilkan. Kamu duduk dulu." Perintahnya lalu bergegas kebelakang. Kudorong koper ini masuk keruang tamu yang lumayan agak besar tapi adem. Tak lama kemudian keluarlah wanita sambil membawa nampan berisi minuman bersama dua orang paruh baya, tak kulihat lagi bayi itu mungkin wanita meletakkannya dikamar terkaku. "Mira! Anak umi" aku dan umi saling berpelukan karena saking rindunya sang ibu ia menciumku berkali kali dengan sedu sedannya tanpa menyadari orang yang ia peluk bukan anaknya. " kenapa sudah lima tahun kamu baru pulang dan juga tidak pernah sekalipun memberikan kabar. Umi mu sampai sakit karena terus memikirkanmu ia takut terjadi apa apa sama anakya selama berada di negeri orang ." Cecar abah mira lalu membuang muka. Sempat ku lihat matanya berkaca kaca. "Maafkan, aku sebab tidak pernah memberikan informasi kapada abah dan kalian tak perlu khawatir, aku bisa menjaga diriku disana aku hanya berfokus untuk menuntut ilmu dan juga sangat merindukan kalian." Terangku. Yang jelas semua yang kuucapkan adalah kebohongan belaka. "Sudahlah. Yang penting sekarang kamu sudah kembali " ucap umi sambil tersenyum mengahpus air matanya. Tapi raut wajah tampak berubah muram. "Tenang umi, mulai saat ini aku akan berada disini sampai... tidak akan kemana mana lagi." (Sampai rencana ini selesai dan anakmu yang asli kembali bersama anak dan suaminya) batinku. Wajah umi kembali ceria setelah mendengar perkataanku. Waktu terus berlalu setelah bercipika cipiki melepas rindu bagi mereka tidak bagiku. Abah dan umi menuyuruhku membersihkan diri dan beristirahat dikamar, mereka seakan juga merasakan bagaimana lelahnya tubuh ini akibat perjalanan jauh. Badan terasa segar sehabis mandi. Mata pun terasa mulai mengantuk, perlahan kurebahkan diri diatas ranjang yang berlapis kasur empuk nan nyaman bagi siapa saja yang menggunakannya. Kamar ini memiliki ventilasi yang cukup sehingga ruangan terasa adem ayem ditambah dengan semilir angin pegunungan yang melawati ventilasi menambah rasa kantukku, perlahan lahan mataku mulai terpejam membawaku terbang kealam mimpi. Dari perbincangan tadi aku mengetahui wanita dan bayi yang digendongnya adalah istri serta anak dari mas aris yang merupakan anak sulung dan kakak kandung mira. Si wanita bernama narsih , kupanggil mbak narsih dan bayinya bernama aska . "Oek...oek.." Suara bayi mengejutkanku hingga membuat terbangun lalu terus merangkak turun dari ranjang mencari kesana kemari didalam kamar asal suara bayi tersebut dalam keadaanl linglung . "Oh iya itukan suara bayinya mbak nasrih. Dasar si pikun" kesahku dengan tangan memukul kepala . Walaupun masih muda Aku sangat mudah pikun yang menurutku itu sebuah penyakit, kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 4:00 sore. Bergegas kurapikan diri lalu membuka daun pintu. "Dede bayinya kenapa mbak ? " Mbak narsih menoleh kepadaku raut wajahnya terlihat kebingungan sambil menimang bayinya yang terus menangis. "Ehh. Maaf ya suaranya membuatmu terbangun ini dedenya nggak tau kenapa tiba tiba menangis sudah mbak beri ASI tapi masih nangis terus. Mana masmu belum pulang lagi. cup...cup." Ia terus berusaha menenangkan bayinya. "Mungkin si dede demam kali." Kuletakkan telapak tangan diatas kening dan leher sang bayi terasa hangat. Kutatap wajah mbak narsih memberikan isyarat bahwa benar seperti yang kusangka bayi demam. Ekspresi mbak nasri langsung berubah menjadi sangat khawatir kepada bayinya. Dengan segera aku masuk kedalam kamar untuk mengambil sesuatu. Berberapa detik berlalu aku keluar dari kamar sambil menenteng tas kecil yang berisi obat dan alat medisku. Kuraih bayi aska dari dekapan ibunya dan membawanya masuk kedalam kamar mbak narsi untuk memberikan perawatan agar demamnya tidak bertambah parah . Mbak narsih hanya mengikutiku dari belakang dan diam memperhatikan tanpa takut terjadi apa apa pada bayi yang sedang kutangani. Dalam sekejap bayi aska tenang dan tertidur setelah ku berikan obat demam khusus bayi serta kompres instan . "Wahh... hebat cuman sebentar kamu tangani aska sudah tenang dan tertidur lelap. Kalau aku mungkin sampai masmu pulang aska pasti masih rewel." Puji mbak narsih "Hahahah. Itu hanya seberapa. Aku hanya mengunakan ilmu kudapatkan saat masih berkuliah." Sergahku. Agar tidak mengganggu bayi aska yang lagi tertidur kami pun keluar dari kamar menuju dapur. Kata mbak narsih memasak ia akan memasak buat makan malam , aku juga hendak membantu tapi ia melarangku dengan alasan aku masih lelah dari perjalanan jauh Aku baru sadar rumah ini agak sepi. "Abah sama umi kemana mbak, kok sepi ?" "Abah sama umi lagi kekondangan didesa sebelah. Mungkin sebentar lagi mereka pulang" Jawab mbak narsih yang masih berkonsentrasi dengan acara memasaknya. karena tidak melakukan apa hanya duduk sambil memandangi istri dari mas aris yang merupakan kakak kandung mira asli membuatku sangat bosan. Beranjak dari kursi, kutinggalkan mbak narsih sendiri dengan kesibukannya, berjalan masuk kekamar mencari buku agar memberikanku kesibukan daripada bosan tidak melakukan apapun. "Assalamualaikum " terdengar suara salam dari teras rumah . "Waalaikumussalam" jawab kami bersamaan Aku yang lagi duduk dikamar sambil membaca buku hendak keluar membukakan pintu untuk si empunya suara salam tapi keburu sama mbak narsih. Aku terdiam penasaran dikursi ruang tamu memandangi pintu siapa gerangan yang diluar itu. Ternyata yang memberi salam hanylah mas aris yang baru pulang dari kerja "Ada tamu ya dek ?" Tanya mas aris kepada istrinya "Ohh...Itu adeknya mas sudah pulang" "Adek? Mira maksudmu, miraku sudah pulang. Mana mungkin". "Yee.. dibilangin nggak percaya sana mas lihat sendiri saja" mbak narsih menyamping memberikan jalan kepada suaminya . Sepatu dilepas asal lalu ditinggal kan begitu saja oleh mas aris tanpa di rapikan , melihatnya berjalan kearahku Akupun berdiri menyambut kedatangannya. Mas aris mengintrogasiku dengan tatapanya dari atas kebawah membuat jantung deg deg kan seakan mau lepas dilihat seperti itu. Tiba tiba ia langsung memeluk tubuhku. "Kapan kamu datang?" "Ta-di sssiang mas?" Jawabku terbata bata "Wahh... kamu makin beda ya. Makin pendek, dulu seawaktu kamu belum pergi mas rasa tubuhmu lebih tinggi sekarang jadi lebih pendek dari mas, terus suaramu juga berubah apa yang sudah kamu makan saat berada disana" Deg. Wah gawat Bersambung

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Secretly Rejected My Alpha Mate

read
16.9K
bc

Claimed by my Brother’s Best Friends

read
783.1K
bc

Dominating the Dominatrix

read
52.5K
bc

The Slave Mated To The Pack's Angel

read
378.2K
bc

The Luna He Rejected (Extended version)

read
550.9K
bc

The Lone Alpha

read
122.9K
bc

The CEO'S Plaything

read
15.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook