HM : Bagian 13

1689 Words

“Kenapa semuanya serba tiba-tiba? Seperti dia yang datang dengan tiba-tiba. Memberikan kabar secara tiba-tiba. Dan lama-lama ia akan menghilang dengan tiba-tiba pula.” ? ? ? Revan sibuk memandang handphone nya. Hatinya bimbang, ia ingin menelepon Nadya, tapi ia juga takut kalau sampai Nadya menolaknya. Sudah cukup lama ia berdiam diri dengan posisi seperti itu. Kurang lebih 1 jam cowok itu di sana, mengabaikan kopi panas yang ia pesan sampai menjadi dingin. “Hai, Van. Kita ketemu lagi.” Kata Fani riang seperti anak SD yang mendapat boneka baru. Revan hanya mendongak lalu mengangguk singkat sebagai respon. Fani mendengus sebal. Padahal ini kali kedua mereka bertemu, sama-sama sendiri pula. Harusnya ini menjadi momen yang bagus untuk pdkt kan? “Masih sendiri, Van? Keliatan banget si

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD