ALS INTERIOR (kantor Ryan), Jakarta Selatan “Kau di mana?” Pertanyaan itu menjadi sapaan Ryan saat panggilannya diangkat Riska pagi ini. Panggilan itu juga untuk pertama kalinya mereka berkomunikasi setelah mereka bertengkar kemarin. Sejak itu, Ryan merasa hidupnya tidak tenang. Berbagai masalah menari-nari di atas kepalanya dan membuatnya pusing. Ia sadar, hanya Riska yang bisa membuatnya tenang terlebih lagi harus segera meluruskan sesuatu sebelum hal yang ditakutkan terjadi. Dan, tepat di waktu dua jam sebelum jam makan siang, ia baru memberanikan diri menghubungi Riska dan berharap emosi wanita yang lahir di tanggal 14 Februari itu tidak sedang memanas karena merajuk. Dari suara Ryan terdengar sejuta perasaan yang ingin pria itu katakan, salah satunya kerinduan. Hal yang sama yang

