Prolog

122 Words
Jakarta, 11 November 2002 WUZZ! Sebutir peluru tak bertuan berdesing di tengah-tengah keheningan malam. Melesat cepat menerobos hembusan angin yang menyelimuti kota Jakarta saat itu. Menancap dan menembus bagian jantung manusia tak berdosa sampai tewas di tempat kejadian. Tanpa ada yang tahu, seseorang yang nyawanya melayang secara mengenaskan itu, baru saja meninggalkan gadis kecil kesayangannya di dalam mobil sendirian. Setia menunggu kedatangan papanya yang tak mungkin datang. Jauh di seberang jalan yang sepi dan gelap, terdapat tiga orang dewasa, tengah menyaksikan kejadian itu dengan saksama dari dalam mobil Ferrari berwarna silver. Satu di antara mereka nampak jelas jauh lebih tua dibanding dua pria lainnya. Seulas senyuman terukir di wajah tiga pria dewasa tersebut. Juga adanya perasaan puas dalam diri mereka masing-masing. ________________________________________________________________
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD