Blue Eyes

2

Setelah kejadian kemarin, dua hari selanjutnya Dara sengaja tidak masuk. Karena dia tidak ingin mengikuti kegiatan MOS yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut itu. Dan meskipun pada hari pertama itu dia datang, tetapi dia belum sempat mengisi absensi. Alhasil, sampai sekarang dia belum mengetahui ketua OSIS di sekolah barunya sendiri.

"Heh, bocah songong! Baru berapa hari masuk aja hobinya udah ngelanggar peraturan SMA Garuda!" Reina menyentak keras.

Lagi-lagi ketika Dara memasuki gerbang sekolah, dia dicegat oleh oleh Thalia, Reina, dan Dhira. Belum ada seminggu Dara menginjakkan kaki di SMA Garuda, sudah dua kali gadis itu merasa terganggu oleh kehadiran tiga seniornya.

"Kalian gak punya hobi lain apa, selain ganggu idup orang?" Dara membalas dengan sentakan yang sama.

Thalia mengangkat dagu Dara dengan tangan kanannya, lalu berkata, "Denger ya, dedek gemes, lo ngaca dong! Segala yang lo pake dari ujung kaki sampe ujung kepala lo, udah ngelanggar peraturan semua." Lembut tapi penuh penekanan.

"Gak punya kaca kali dia," cibir Dhira datar.

Kesal diperlakukan seenaknya, Dara langsung menyingkirkan tangan Thalia dengan kasar. "Kak, daripada ngurusin idup orang, mending kalian fokus urusin pelajaran aja. Biar cepet-cepet lulus, dan gak bikin saya tambah muak!"

Tanpa permisi, Dara berjalan menyeruak di tengah-tengah mereka sampai bahunya menabrak bahu Thalia. Tentunya hal tersebut berhasil membuat ketiganya tidak bergeming dan jengkel sendiri.

"Ck! Awas aja, tuh, anak. Gue aduin ke Andra abis dia!" Thalia berdecak sebal, sambil menatap tas punggung Dara yang semakin jauh.

Andra Geovano. Siapa yang tidak tahu tentang dia? Seluruh penghuni sekolah pasti tahu dia. Guru-guru tahu dia, kepsek tahu dia, karyawan TU tahu dia, penjaga sekolah tahu dia, ibu kantin tahu dia, bahkan anak ibu kantin pun mengetahuinya. Pangeran Es yang dikenal dengan mata birunya. Si mulut pedes yang galak dan perfeksionis.

Siswa dengan segudang prestasi. IQ-nya saja 200. Tidak heran kalau dia menyandang status siswa teladan yang selalu menjadi kebanggaan bagi SMA Garuda. Jabatannya di sekolah saat ini adalah sebagai ketua OSIS yang merangkap menjadi kapten basket.

Andra menjadi satu-satunya lelaki yang digilai para perempuan di SMA Garuda. Bahkan salah satu di antara perempuan-perempuan itu ada yang membuat akun official ** "AndraGFC". AndraGFC merupakan kepanjangan dari Andra Geovano Fans Club.

Awalnya akun itu hanya difollow oleh siswi-siswi SMA Garuda. Tapi makin hari, banyak yang bukan murid SMA Garuda juga menjadi followers akun tersebut. Dan followers-nya sekarang mencapai 256k. Hal itu juga dimanfaatkan oleh humas sekolah untuk menarik mereka yang baru lulus SMP agar mendaftar dan bersekolah di SMA Garuda.

Padahal, Andra sendiri malah tidak mempunyai akun sosial media apapun. Tidak terkecuali **. Bukan kudet. Andra merasa sosial media hanya akan mengganggu urusannya di dunia nyata. Lagi pula dia tidak punya waktu untuk bersantai sambil memainkan ponselnya di setiap harinya. Masih banyak hal yang jauh lebih penting baginya untuk dikerjakan.

Pagi itu, untuk pertama kalinya Andra bertemu dengan Andara Stefionita yang statusnya sekarang hanya sebagai peserta didik baru, berjalan dengan santai memasuki area sekolah. Dengan tampilan bukan layaknya anak sekolah yang baik.

Seperti kaos kaki belang-belang, baju dikeluarkan, tanpa dasi dan ikat pinggang. Tidak pelak lagi, gadis itu sudah melanggar semua peraturan yang ada. Dan pastinya dia akan berhadapan dengan Andra terlebih dulu sebelum dihadapkan dengan Kepsek.

Sebenarnya wajar, kalau tadi Thalia, Reina, dan Dhira menegur Dara. Karena semua yang dikatakan Thalia itu tidak ada yang salah. Segala atribut yang Dara kenakan memang tidak sesuai dengan peraturan sekolah. Tetapi cara mereka menegur murid macam Dara saja yang salah. Dan hanya Andra yang tau bagaimana cara menangani gadis itu.

"She is my new trouble!" umpat Andra ketika melihat gadis itu dengan tatapan bak ingin menikam.

_______________________________________________________________

To be continue...