Keputusan Mutlak

1303 Words

Kevin keluar dari kamar tersebut, ia merasa bingung kemana harus melangkahkan kakinya terlebih dahulu? Apakah ke kamar mamih atau kamar abangnya. Ia terdiam sejenak dan menarik nafas panjang, lalu langkah kakinya terayun menuju kamar mamih. Perlahan ia membuka pintunya, terlihat mamih sedang duduk di atas ranjang, memandang ke depan. Sepertinya mamih melamun, huft … bagaimana ini, gumamnya. "Mamih …." Tak ada jawaban, Kevin melangkah mendekati mamihnya yang terlihat sedang melamun. "Mamih sayang." Masih tak ada jawaban. Kevin duduk di tepi ranjang tepat sebelah mamih dan beliau tak menyadarinya. "Mih." Kevin menepuk pelan pundak mamih. "Astaghfiraallah, Kevin! Kamu bikin kaget saja!" "Mamih melamun?" "Gak." "Bohong! Pasti mamih melamun, buktinya sejak tadi Kevin panggil tapi diam s

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD