EMPAT

929 Words
*** "Kali ini gue nggak akan lepasin dan gue pastikan, mulai saat ini lo jadi cewek gue. Lagi!" Jam pelajaran masih berlangsung dan Sisi memutuskan untuk menghabiskan waktu dikantin. Sisi mengusap wajahnya kasar saat mengingat ucapan Axel. Dengan gerakan terburu-buru Sisi membuka tutup botol berwarna hijau itu dan langsung meneguk isinya. Kenapa Axel harus hadir lagi dalam hidupnya? Sisi mengatur nafasnya yang naik turun. Hari ini ia benar-benar lelah. Sisi harus keluar saat jam pelajaran Pak Seno, itu karena Axel. Dan mungkin sebentar lagi akan ada guru yang melihatnya sedang nongkrong di kantin saat jam pelajaran. Seorang ketua OSIS harusnya memberi contoh yang baik. Susah payah ia menjaga nama baiknya. Kalau reputasinya sampai hancur, Axel-lah yang akan bertanggung jawab. Sisi mendengus sebal saat matanya menangkap sosok Axel dari kejauhan. Axel sedang berjalan ke arahnya dan tanpa persetujuan Sisi, ia langsung duduk di depan Sisi. "Lo pikir minum softdrink baik buat kesehatan?" celetuk Axel. "Lo pikir gue peduli?" sahut Sisi sewot. Axel menyandarkan punggungnya dengan mata menatap lurus ke arah Sisi. Sisi mengalihkan pandangannya saat ia merasa ada yang aneh. Jantungnya berdebar saat mata hitam itu menatapnya. Axel yang menyadari hal itu hanya terkekeh pelan. Tangannya lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda kecil berbentuk persegi panjang. Sisi tau betul itu apa. Sejak kapan Axel ngerokok? Batin Sisi. Ia ingin menanyakan perihal itu tapi ditahannya. Sisi hanya tidak ingin membuat Axel GR nantinya. Axel mengambil sebatang rokok putih lalu mengapitnya diantara bibir merahnya. Menyalakannya dengan korek yang ia ambil dari saku celananya. Seketika asap mengepul dan keluar dari mulut juga hidung mancung Axel. "Uhuk! Uhuk! Lo mau bikin gue mati?" pekik Sisi sambil mengibaskan tangannya di depan wajahnya saat dengan sengajanya Axel meniup asap rokoknya kearah Sisi. "Nggak usah drama. Asap nggak bakalan bikin lo mati!" sahut Axel cuek dan kembali menghisap batang rokoknya. "Matiin, Ax. Kalo diliat guru gimana?" "So what? Mereka pada ngajar semua kan?" lagi dan lagi Axel menghisap batang putih itu. Sisi hanya bisa menutup mulutnya saat asap itu berterbangan di udara. Memang tidak mengenai wajahnya tapi Sisi benar-benar anti dengan asap rokok. Sisi melengos mendengar jawaban Axel. Ia kembali meneguk minumannya. "s**t!" seru Axel tiba-tiba. Ia melempar batang rokoknya ke lantai dan menginjaknya dengan ujung sepatunya. Tanpa babibu lagi Axel beranjak dari duduknya dan berjalan cepat meninggalkan area kantin. Sisi mengernyit menatap kepergian Axel yang tiba-tiba. Merasa ada yang tak beres, Sisi menoleh ke belakang dan mendapati Pak Willy sedang berjalan menuju area kantin. "Mampus gue!" seru Sisi dan langsung berdiri dari kursinya. Berlari meninggalkan area kantin. "Sialan si Axel maen pergi aja!" gerutu Sisi. "SIAPA ITU. TUNGGU!" teriak Pak Willy dari kejauhan saat menangkap sosok anak didiknya sedang berlari keluar dari kantin. "Mampus gue. Bisa kena omelan 7 hari 7 malam kalo sampe ketangkep sama Pak Willy!" Sisi tak menghiraukan teriakan Pak Willy dan berlari sekencang mungkin. Pak Willy adalah guru BK di SMA BAKTI DUA. Saat jam pelajaran berlangsung Pak Willy memang sering melakukan ronda. Entah itu ke perpus atau ke kantin. Karena biasanya banyak murid-murid yang sering bolos saat jam pelajaran. "TUNGGU. SIAPA ITU. AWAS YA KALAU SAMPAI TERTANGKAP. SAYA HUKUM KAMU!" teriakan Pak Willy terdengar menggelegar. Sisi panik dan berlari sepanjang koridor. Ia lalu berbelok di ujung koridor dan sempat berteriak kecil. "Aaaaaa---" "Sssssst. Ini gue!" bisik Axel sambil membekap mulut Sisi dan memeluk tubuh mungil Sisi dari belakang. "DIMANA KAMU!" Mata Sisi melebar saat suara Pak Willy terdengar begitu nyaring. Sisi memejamkan matanya rapat-rapat, berdoa agar Pak Willy tak menemukannya. Suara derap langkah menjauh membuat Sisi perlahan membuka matanya. Telapak tangan Axel masih membekap mulutnya. Sisi yang menyadari hal itu langsung menepis tangan Axel dan melepaskan diri dari kungkungan tangan kekar itu. "Sialan. Cari kesempatan lo!" pekik Sisi sambil mengusap bibirnya beberapa kali. "Cari kesempatan apaan? Gue nolongin lo. Kalo nggak ada gue, udah kena lo sama tuh orang!" Axel belum tau siapa Pak Willy itu. "Gue nggak butuh bantuan lo. Uhuk! Uhuk! Sialan. Tangan lo bau rokok!" umpat Sisi. "Hah? Masa' sih?" Axel lalu mengendus tangannya sendiri. "Nggak tuh. Wangi malahan!" "Wangi pala lo!" "Beneran deh. Coba lo cium!" Axel mendekatkan telapak tangannya ke mulut Sisi dan seketika Sisi menepisnya. "OGAH. LO CIUM AJA SENDIRI!" "Beneran, Si. Wangi. Bau rokoknya udah ilang karena kena bibir lo jadinya bau wangi!" Sisi menggeram kesal. Ia menghentakkan kakinya ke lantai. "AXEEEEEL----" "Ssssssst. Lo mau tuh orang balik lagi?" Jari telunjuk Axel tiba-tiba menempel dibibir merah Sisi. "BWAH! APAAN SIH LO?" teriak Sisi lagi sambil menepis tangan Axel. "Tangan lo bau, jangan sentuh gue!" "Berarti kalo nggak bau, boleh nih nyentuh lo?" "Nggak sudi gue!" Axel tersenyum miring sambil menggelengkan kepalanya. "Masih bau ya?" tanyanya saat melihat Sisi masih sibuk mengusap bibirnya karena efek telapak tangan Axel yang membekapnya beberapa menit yang lalu. "Udah tau nanya. Mana baunya nggak ilang-ilang lagi!" gerutu Sisi. "Sini. Gue kasih tau cara ngilangin baunya!" Pergerakan tangan Sisi yang mengusap bibirnya seketika terhenti. Entah kenapa Sisi malah menuruti perkataan Axel. "Gimana caranya?" tanya Sisi polos. Axel gemas melihat tingkah Sisi. Ia sempat menggigit bibir bawahnya saat menatap wajah Sisi yang begitu polos. "Sini gue kasih tau! Hal pertama yang harus lo lakuin adalah----tutup mata lo!" Mata Sisi mendelik seketika. "Apa hubungannya sama ngilangin bau?" protesnya. "Nurut aja bisa nggak sih? Lo mau bau asep rokok itu ilang nggak?" Axel sedikit geram. Sisi perlahan mengangguk. "Sekarang tutup mata lo!" Kelopak mata Sisi perlahan menutup. "Awas kalo lo sampe macem-macem sama gue!" Nada ancaman Sisi semakin membuat Axel gemas. Ia menyeringai dan maju perlahan, mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir tipis itu. CUP! "AXEEEEEEEEL!!!!" *** Surabaya, 10 Mei 2018 *ayastoria
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD