157. Amarah Zidan 2

1263 Words

David berbicara dengan berapi-api, namun mereka tetap konsisten dengan pekerjaan mereka. Tetap siaga dengan mempertajam mata dan telinga mereka agar tidak melewatkan satupun petunjuk yang ada. Adrian melepas rangkulannya karena Rizka yang dari tadi di belakang sendirian, tiba-tiba menghampiri dengan tatapan waspada. “Heh lu berdua lagi ngapain sih, nempel-nempel gitu? Kalau mau ngedate, atau pacaran itu di cafe, bukan disini, Bung!! Kita lagi misi, WOY!” tegas Rizka yang jengkel dengan kedua pria koplak di depannya. “Wah.. Nona racun sudah mulai berkicau.-“ belum selesai Adrian berbicara, Rizka sudah terlebih dahulu memotong pembicaraan mereka. “Sssttt.. Diam lu berdua!” ujar Rizka sembari memberi isyarat untuk menutup mulut dengan jari telunjuknya, membuat kedua pria tersebut mengery

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD