bc

Tuan Flamboyan vs Dokter Jutek (Moira: Takdir)

book_age18+
60
FOLLOW
1K
READ
billionaire
sex
age gap
CEO
doctor
billionairess
faceslapping
sassy
tricky
passionate
like
intro-logo
Blurb

⚠️Mature content! Harap bijak karena selera pembaca global. Silakan klik ❤️ biar tidak tertinggal kisah yang kesel-kesel bikin gemes sekaligus memicu halu satu ini. KARENA WANITA SELALU INGIN DIPERJUANGKAN DENGAN CARA YANG MANIS, kalau kalian ingin membuatnya selalu bersikap romantis.

Takdir Moira: Tuan Flamboyan vs Dokter Jutek (Mr. Casanova vs Badass Doctor)

Moira artinya Takdir dalam bahasa Yunani

⚜️Genre: Comedy Urban Adult-Romance (18+)

⚜️Series: #I Need Romance-Fleuve

⚜️Spin-off: #Luvoirte Tale; #Miss Editor; #Abdi Negara Series

Kalian yakin sudah membaca banyak cerita cinta? Bagaimana dengan kisah yang satu ini?

Coba terka, apa yang akan terjadi saat kau harus berurusan dengan seseorang yang tampak cuek nan jutek di luar, tapi sebenarnya dia super penyayang?

Atau waktu kamu harus berhadapan dengan orang yang sangat ramah di luar, tapi menjadi salah tingkah hingga bersikap dingin ketika didekati. Terutama saat ia akhirnya ketahuan menaruh hati padamu?

Itulah yang terjadi di antara pria yang terkenal sebagai flamboyan paling beruntung bernama Adhitama Mauza Aryasatya dan jodohnya yang akrab dipanggil mbak dokter, Navya Clemira Cokroatmojo.

Saat mereka kesusahan mengutarakan kata cinta yang sudah di ujung lidah, akankah Tuhan menitahkan semesta untuk membantu mereka bertaut?

“Aku ke sini cuma nganterin adikku kontrol kandungan aja. Gak ada maksud buat deketin kamu, kok. Beneran, sumpah, serius!” —Adhitama Mauza Aryasatya

“Ya, ya, ya, aku percaya. Meskipun kemarin ngakunya jengukin rekan bisnis, kemarinnya lagi nganterin temen meriksain anaknya, hari ini nganterin adik check kandungan. Mbok ya, kalau rindu itu ngaku. Gak usah sok-sokan ngeles, terus sengaja bikin orang cemburu.” —Navya Clemira Cokroatmojo

—Love and Lust—

Moira: Takdir

CleZa

Baca kisah romansa CleZa sampai akhir dan selalu siapkan air mineral untuk menormalkan hawa panas dari cerita ini sekalian sama tisu karena siapa tahu butuh untuk sesuatu.

cover by @mismedia.official

chap-preview
Free preview
Prolog
Awas! Jebakan konten-konten dewasa. ‘Katanya pebisnis muda brilliant, tapi menaklukkan hati istri aja kamu gak ada kemajuan sama sekali. Kalau udah nyerah dan butuh bantuan tinggal bilang aja, gak usah malu. Kenapa pakai nyusahin diri sendiri? Tapi sebelum itu ngaku kalah dululah sama Daddy.’ Ah, sial! Deretan kata-kata itu seolah tidak bisa dihapus dari otak Mauza. Setiap kali ia mencoba mengalihkan fokus perhatiannya, berkali-kali pula kalimat sang Daddy mengganggu seperti sebuah sistem yang sedang terserang bugs. Mauza masih larut dengan pikirannya sendiri sejak menghadiri pesta malam amal beberapa jam yang lalu. Perbincangannya dengan sang ayah bagaikan sebuah tamparan keras untuknya. Sudah hampir satu bulan usia pernikahannya, tapi memang hubungannya dengan si dokter jutek Navya Clemira Cokroatmojo yang sekarang sudah resmi mencuri nama belakangnya sebagai nyonya Adhitama Mauza Aryasatya seperti jalan di tempat. Dia sudah kehilangan kalimat peluluh lantak penakluk lawan jenis. Keahliannya bermain kata-kata seolah menguap begitu saja setiap kali ia berhadapan dengan sang istri. Mauza heran dengan satu hal yang menurutnya sangat aneh, semakin jutek sang istri, semakin ia tertantang untuk menaklukannya. Itu juga yang menjadi alasan dirinya berusaha habis-habisan untuk mencari cara agar bisa membuat si dokter obgyn yang super ramah dengan pasien, tapi super galak dengan lawan jenis itu sebagai istrinya. Dia rasanya sudah kehilangan kewarasan saat satu wanita ini terus saja menganggapnya seperti golongan makhluk astral setiap kali ia pergi mengunjungi Hwanhee di rumah sakit miliknya.  Memang rasa tertariknya berawal karena ketidak sengajaan saat melihat ada dokter cantik berwajah bule, tapi gaya bicaranya medok Jawa banget. Dia sangat ramah dengan para pasien, tapi saat berhadapan dengan para pria yang mengaku pasien, dia pasti berubah jadi irit bicara. Apalagi memang polinya tidak ada kaitan langsung dengan para pria, tapi "korbannya" pria. Kecuali di depan para calon ayah itu, dia bisa tersenyum ramah saat menjelaskan sesuatu yang ingin mereka ketahui. Misalnya tentang calon buah hati, keadaan istri, atau saat sedang merencanakan kehadiran buah hati mereka. Mauza sudah tidak tahan. Akhirnya dengan langkah pasti dan keyakinan dalam hati, ia melangkah masuk ke kamar tempat istrinya berada, "Sini!” “Allahuakbar!” Cle terlonjak saat mendengar suara rendah di belakang punggungnya, ia baru saja selesai mandi dan akan bersiap memakai skincare spesial edition hadiah dari Bunda Cleo, bibi mertuanya. Cle berbalik dan memandang tak suka pada Mauza, ia melipat kedua tangannya di depan d**a, “Sekarang wis berani main perintah?! Kamu wis ngerasa berhak mengendalikan hidupku sepenuhnya? Minta dihajar? Iyo?!” tantang Cle dengan ekspresi minta dilumat di mata sang suami. “Siapa takut! Ayo saling hajar,”—ia semakin mendekat untuk memangkas jarak di antara dirinya dan sang istri—“di ranjang. Satu bulan kalau perlu! Sepertinya kamu emang kurang diangetin makanya jadi dingin sama orang lain, terutama sama suamimu sendiri.” “Lha kamu pikir aku ini sayur sisa kemarin opo? Pakai diangetin segala?!” Lagi-lagi pasangan tsundere ini beradu mulut. Herannya seaneh apa pun cara mereka berkomunikasi, bagaimana bisa pertengkaran mereka selalu terlihat manis? Terutama saat berusaha saling mendominasi seperti sekarang. Dengan mata yang saling menatap seolah mengeluarkan sinar laser, tangan kanan Mauza merengkuh pinggang Clemira. “Lepasin!” Cle berontak, tapi seakan sia-sia saat pergerakannya terkunci oleh tangan kekar suaminya. Tak ada cara lain, ia menarik kerah kemeja Mauza, “Lepas, ndak!” katanya sambil menyentak kemeja sang suami. “Kenapa perkataan sama bahasa tubuhmu selalu gak sinkron? Suruh lepas, tapi malah narik aku makin dekat?” Clemira merasa dibodohi dengan kalimat suaminya, dia hanya bisa terbelalak sambil membuka dan mengatupkan bibirnya berulang kali seperti ikan di luar air. Clemira sudah kalah telak, wajahnya merona antara kesal dan malu karena selalu jatuh dalam perangkap si Playboy Hijrah. Mauza menyeringai dengan satu sudut bibir yang terangkat, “Jadi, mana yang mau dilepas? Tanganku, bajuku?"—ia menyentak pinggang ramping istrinya—“atau bathrobemu?” bisiknya, sengaja menggoda tepat di depan wajah istrinya sambil mengelus pinggang ramping yang ada dalam dekapannya. “Da-Dasar ...!” Cle kehabisan kata-kata. Pria di depannya selalu saja membuat darahnya mendidih. Entah itu mendidih karena amarah atau karena, gairah? Yang benar saja! Dia tidak akan rela ditaklukan secepat ini. Zaman sudah semakin maju, wanita juga punya hak untuk menyuarakan pendapat mereka. Sudah tidak zamannya lagi wanita hanya bisa pasrah menerima keadaan saat merasakan ketidak adilan. Apalagi jika ketidak adilan itu didasarkan atas keegoisan semata yang dibalut dengan kata-kata pembenaran berdasarkan kepercayaan. Yakin, masih punya kesabaran dan keikhlasan tanpa "tapi" seperti para istri Nabi? Namun, kisah ini jelas berbeda karena urusannya hanya antara si jutek Clemira dan si perayu ulung Mauza. Kira-kira siapa yang akan benar-benar jatuh cinta lebih dulu di antara mereka berdua? Ketika dua orang yang sama-sama gengsi saat ingin mengutarakan cinta akhirnya harus bertemu di persimpangan takdir bernama, Moira: Takdir

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook