Tiba-Tiba Berubah

1558 Words

Beberapa hari pun berselang, kini Windy sudah bisa kembali menginjakkan kakinya di rumahnya. Yetmi yang sudah bekerja dengan Windy semenjak Windy menikah dengan Irfan, langsung menyambut kedatangan Windy. “Masyaa Allah, sudah pulang … Bagaimana rasanya sekarang?” ucap Yetmi. Wanita itu langsung menyambut Windy dan memapah istri itu menuju kamarnya. “Alhamdulillah, sudah agak baikan, Uni. Tapi bayinya nggak bisa dipertahankan. Ia sudah pergi,” lirih Windy. Netranya berkaca-kaca. “Tidak apa-apa, Windy … Mungkin belum rezekinya. Itu artinya Allah lebih sayang pada calon bayi itu. Oiya, uni masak sop ayam buat Windy. Masih hangat, mau uni ambilkan?” Windy tersenyum, ia mengangguk. “Sebentar ya … Uni akan ambilkan untuk Windy.” “Uni, uni masak banyakkan hari ini? Soalnya anak-anak pasti m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD