Ancaman Ita

1300 Words

Waktu sudah menunjukka pukul tiga sore. Windy bersiap menjemput Langit dan Mentari ke sekolah mereka. Selain itu, hari ini Windy juga harus menjemput sang anak sambung—Kenzo. “Uni Yetmi belum keburu pulang’kan? Saya rencana mau titip Fandy dulu. Fandy nyenyak sekali tidurnya,” ucap Windy. Ia tidak tega membangunkan bocah satu tahun lebih itu. “Iya, Windy … Uni nanti pulangnya sekitar jam lima saja, seperti biasa. Lagi pula pekerjaan uni sudah selesai semua, tinggal jagain Fandy saja.” “Makasih ya, Uni. Windy mau jemput anak-anak dulu.” “Iya, hati-hati di jalan.” Windy tersenyum. Ia pun melangkah keluar dari rumah menuju mobilnya. Sebenarnya Windy kurang sehat. Wajahnya sedikit pucat. Nafsu makannya masih buruk semenjak ia positif hamil lagi. Akan twtapi Windy berusaha melawan semua ra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD