Makan Malam

1405 Words

“Kenzo, ayo masuk,” ajak Windy sesaat setelah mereka semua turun dari mobil. Windy tidak lepas mengukir senyum untuk anak sambungnya itu. Kenzo hanya mengangguk, lalu mengikuti langkah kaki windy masuk ke dalam rumahnya. “Tante, aku mau langsung ke kamar saja,” ucap Kenzo. “Iya, Sayang … Oiya, kalau Kenzo butuh apa-apa, jangan sungkan bilang sama umi ya … Besok kenzo sekolah?” tanya Windy. Bibir wanita itu tidak pernah lepas dari senyuman. Kenzo mengangguk. “Hhmm …. kalau begitu besok umi akan antar Kenzo sekolah. Mentari dan Langit besok tidak sekolah jadi umi hanya ngantar Kenzo saja.” “Iya,” jawab bocah itu seraya berlalu masuk ke dalam kamarnya. “Umi, bang Kenzo itu kok nggak sopan banget sih? Umi udah baik gitu, tapi nggak ada sedikit pun ucapan terima kasih keluar dari mulutny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD