Tumpahan Minyak Goreng

1306 Words

Waktu sudah menunjukkan pukul empat subuh. Seperti biasanya, Windy memang akan selalu terjaga di jam tiga atau empat subuh. Ia menunaikan kewajibannya sebagai hamba di sepertiga malam terakhir lalu melanjutkan pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dengan memasak untuk keluarga tercinta. Windy baru saja selesai bermunajat. Ia lipat kembali sajadahnya lalu ia letakkan di tempat yang sudah ia sediakan di dalam kamarnya. Windy menatap Fandy yang tengah tertidur pulas di atas ranjang. Biasanya di samping Fand yada Irfan, namun kali ini suaminya itu tidak ada. Untuk pertama kalinya Windy tidak melihat sang suami di atas ranjang di pagi buta. Windy mencium kening Fandy sebelum bertolak meninggalkan kamar menuju dapur. Pagi ini, ia berniat memasak nasi goreng kesukaan Langit dan Mentari. Windy t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD